Basri Baco Desak Dinas Bina Marga Rapikan Kabel Melayang Semrawut di Jakarta
30 Juli 2023
Berita Golkar - Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta meminta Dinas Bina Marga DKI Jakarta merapikan kabel yang masih melayang di udara dan semrawut. Hal ini dinyatakan usai seorang mahasiswa bernama Sultan Rifat Alfatih (20), terjerat kabel fiber optik di tengah Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, hingga cedera.
"Dinas Bina Marga DKI supaya perhatikan dan adakan pembenahan terkait banyaknya kabel yang semrawut," tegas Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Basri Baco, melalui pesan singkat, Minggu (30/7/2023).
Menurut dia, keberadaan kabel yang masih bergelantungan di Ibu Kota membahayakan pengendara kendaraan bermotor. Basri menegaskan, Dinas Bina Marga DKI berkapasitas merapikan kabel yang masih melayang di udara. Caranya dengan menurunkan kabel dan menanamnya di bawah tanah. Penurunan kabel itu termasuk dalam program pembuatan sarana jaringan utilitas terpadu (SJUT).
"Sudah ada program untuk memasukkan semua kabel ke dalam tanah sehingga tidak ada lagi kabel kelihatan di atas," ujar Basri. "(Keberadaan kabel melayang) bahaya dan merusak pemandangan soalnya," lanjut dia.
Baca Juga: Arinal Djunaidi Berikan Bantuan Kursi Roda Untuk Masyarakat Difabel di Kota Metro
Basri menegaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga harus lebih memerhatikan pengaduan warga. Sebab, jika ada warga melapor soal keberadaan kabel yang mengganggu, Pemprov DKI harus langsung mengatasinya. "Katanya Jakarta mau jadi kota yang sejajar dengan kota-kota besar dunia lainnya. Kok masih begini, urusan kabel saja tidak bisa selesai," tegas Basri.
Sebagai informasi, peristiwa yang menimpa Sultan terjadi di Jalan Pangeran Antasari pada 5 Januari 2023. Saat itu, Sultan diketahui tengah menghabiskan waktu libur semesternya dengan kembali ke kediamannya di Jakarta.
Dari rumahnya di Bintaro, Sultan bersama beberapa teman SMA-nya mengemudikan kendaraan roda dua ke arah Jalan TB Simatupang, lalu belok kiri ke Jalan Pangeran Antasari. Setelah Sultan menyusuri Jalan Pangeran Antasari sejauh satu kilometer, tiba-tiba ada mobil SUV yang berhenti di depan motor korban.
Mobil itu berhenti karena ada kabel fiber optik yang melintang di tengah jalan. Sopir SUV yang bergerak perlahan untuk melewati kabel menjuntai diduga salah perhitungan. Sopir disinyalir tak menyadari kabel tersebut menyangkut di bagian atap mobil.
"Karena kabel fiber optik terbuat dari serat baja, kabelnya jadi tidak putus saat tertarik beberapa meter. Kabel justru berbalik ke arah belakang dan menjepret leher anak saya," ungkap Fatih, ayah Sultan.
Baca Juga: Gandung Pardiman Ajak Ormas MKGR DIY Dukung Airlangga Hartarto Amankan Hasil Munas
"Seketika itu juga anak saya langsung terjatuh akibat jeratan kabel," sambung dia.
Korban yang tak sadarkan diri kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati untuk mendapat pertolongan pertama. Akibat kecelakaan itu, Sultan kesulitan untuk berkomunikasi. Sultan bahkan tidak bisa berbicara selama hampir tujuh bulan ini.
Sultan juga tak bisa lagi bernapas melalui hidung dan mulut. Ia harus menggunakan alat bantu pernapasan yang dipasang dari leher. Sultan juga hanya bisa mengonsumsi cairan. Akibatnya, berat badan Sultan terus menyusut. (sumber)
fokus berita : #Basri Baco