13 Juli 2023

Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta Tolak Pansus JIS: Lebih Besar Unsur Politisnya!

Berita Golkar - Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Basri Baco menolak wacana pembentukan panitia khusus (pansus) untuk mendalami polemik Jakarta International Stadium (JIS).

“Kalau harus sampai pansus, Golkar menolak, kecuali setelah dilakukan audit dan pemeriksaan lalu perlu pendalaman lagi mungkin bisa naik pansus,” ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (14/7/2023).

Menurutnya, pembentukan pansus ini belum tentu bisa menyelesaikan masalah stadion yang dibangun di era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ia pun menilai pembentukan pansus justru lebih sarat kepentingan politis.

“Pansus ini kadang lebih besar politisnya daripada substansionalnya. Banyak pansus juga enggak jelas ujungnya,” ujarnya.

“Tidak dilaksanakan juga sama eksekutif, padahal sudah capek-capek kami bahas dan dalami di pansus,” sambungnya.

Baca Juga: Ace Hasan Dorong Pemerintah Lakukan Pembinaan Kepada Santri Ponpes Al Zaytun

PDIP Ngotot Gulirkan Pansus JIS

Sebelumnya diberitakan, Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta ngotot ingin menggulirkan wacana pembentukan pansus JIS.Pembentukan Pansus JIS ini pun dinilai sebagai jalan keluar untuk mengakhiri politik stadion warisan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu.

“Pansus ini dalam rangka untuk melihat benang merahnya, jangan sampai terjadi polemik yang berkepanjangan,” ucap Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono saat dikonfirmasi, Kamis (13/7/2023).

Dengan membentuk pansus, DPRD DKI pun bisa melakukan penelusuran terhadap berbagai permasalahan yang ada di JIS. Pasalnya, meski sudah menelan anggaran Rp4,5 triliun, JIS hingga saat ini belum sekalipun menggelar pertandingan resmi.

Hal ini terjadi karena ada beberapa aspek di JIS yang dinilai belum memenuhi standar organisasi sepak bola internasional (FIFA).

“Saya kira akan jauh lebih baik kalau dibentuk pansus supaya ada penelusuran benang merah (masalah JIS) supaya lebih nyambung,” ujarnya.

Baca Juga: Nurul Arifin: Airlangga Hartarto Bukan Sosok Genit, Lebih Suka Kerja Daripada Gimmick

Bila permasalahan tersebut sudah terungkap, maka pansus bisa memberikan usulan supaya JIS bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat Jakarta.

“Kalau kota sepakat JIS itu sebagai aset kita semua, apa salahnya sih kalau mau diperbaiki? Perbaiki dalam rangka untuk menghadapi penilaian yang nanti akan disampaikan oleh FIFA,” tuturnya.

Sebelumnya, Sekretaris Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo mengusulkan pembentukan panitia khusus (pansus) untuk menelusuri kesalahan pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) sehingga disebut-sebut tak berstandar organisasi sepak bola internasional (FIFA).

“Audit total dari aspek perencanaan maupun pembangunan. Bentuk Pansus JIS jika dipandang perlu,” ucapnya saat dikonfirmasi, Senin (10/7/2023).

Menurutnya, pembentukan Pansus JIS ini perlu dilakukan sebagai langkah legislatif dalam menjalankan fungsi pengawasan.

Baca Juga: Bertemu Dengan OECD, Airlangga Hartarto Rumuskan Solusi RI Jadi Negara Maju Berpendapatan Tinggi

Terlebih, JIS yang dibangun di era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah menghabiskan anggaran hingga Rp4,5 triliun.

“DPRD pasti berupaya memaksimalkan fungsi pengawasannya sebagai pengejawantahan amanat harapan warga,” ujarnya.

Ia pun menduga, ada kesalahan dalam pembangunan JIS yang digadang-gadang jadi kandang Persija Jakarta itu. Hal ini bisa dilihat dari pernyataan resmi perusahaan jasa konsultan Buro Happold yang menyebut ada beberapa aspek yang dipenuhi dalam pembangunan JIS.

“Ini menegaskan bahwa ada malpraktek dalam perencanaan dan pembangunan stadion JIS. Jadi, tidak mengherankan jika banyak sekali kekurangan fasilitas stadion JIS dan jauh dari standar internasional,” kata dia. Oleh karena itu, ia menegaskan perlunya dibentuk Pansus JIS untuk menelusuri bobroknya pembangunan JIS.

“Konkretnya harus ada penanganan teknis secara mendasar, baik jangka pendek maupun jangka panjang untuk sarana dan prasarana di JIS,” tuturnya.

Baca Juga: Partai Golkar Kabupaten Serang Targetkan 15 Kursi DPRD di Pemilu 2024

Pembangunan JIS Disebut Tak Sesuai Pedoman Awal

Perusahaan jasa desain, rekayasa, dan konsultasi Buro Happold angkat suara soal polemik Jakarta International Stadium (JIS). Perusahaan asal Inggris itu pun menegaskan bahwa sejumlah aspek pembangunan JIS tak sesuai panduan.

“Hasil tinjauan perusahaan mengidentifikasi beberapa aspek yang ternyata tidak sesuai dengan panduan konsep desain orisinil dari Buro Happold,” ucap Buro Happold dalam pernyataan klarifikasinya dikutip Senin (10/7/2023).

Dalam pernyataan resminya itu, Buro Happold juga membantah pihaknya yang merancang dan mendesain JIS. Selain itu, Buro Happold juga tidak terlibat dalam pengerjaan konstruksi stadion yang dibangun di era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu.

Pihak Jakarta Konsultindo (Jakkon) pun disebutnya hanya meminta Buro Happold membuat panduan desain, serta memberikan jasa konsultasi mulai Desember 2018 hingga Maret 2019.

“Lingkung pekerjaan mencakup persiapan untuk pembuatan panduan desain, penilaian untuk soal teknis dan komersial, konsep rencana induk untuk area di sekitar stadion, serta peta jalan implementasi proyek,” ujarnya.

Selama masa pembuatan panduan itu, Buro Happold pun berusaha memastikan agar desain seluruh aspek yang berkaitan dengan standar FIFA bisa terpenuhi.

Baca Juga: Ace Hasan Dorong Pemerintah Lakukan Pembinaan Kepada Santri Ponpes Al Zaytun

Setelah semua pekerjaan itu rampung dikerjakan, Buro Happold pun diminta meninjau konsep desain yang dipersiapkan oleh pihak lain.

“Dalam hal ini adalah konsultan yang ditunjuk oleh Jakkon,” tuturnya. Hasilnya pun terungkap bawah ada beberapa aspek yang ternyata tak sesuai dengan panduan konsep desain yang dibuat Buro Happold sebelumnya.

Temuan ini pun diklaim sudah dilaporkan secara resmi oleh Buro Happold. “Temuan ini telah disampaikan oleh Buro Happold,” tuturnya.

Sebelumnya, pernyataan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang mengatakan kondisi rumput JIS belum sesuai standar FIFA memulai perdebatan publik.

Hal ini dikatakannya saat bersama Ketua PSSI Erick Thohir dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono melakukan peninjauan ke JIS pada Selasa (4/7/2023) kemarin.

Baca Juga: Nurul Arifin: Airlangga Hartarto Bukan Sosok Genit, Lebih Suka Kerja Daripada Gimmick

Bahkan, Menteri Basuki juga menyebut semua rumput yang ada di JIS pun bakal diganti menjelang perhelatan Piala Dunia U-17 November mendatang.

"Salah satu yang utama adalah rumput, kondisi rumput sekarang menurut evaluasi ahlinya yang juga mengevaluasi 22 stadion termasuk yang memasang rumput di GBK untuk Asian Games, jelas tidak masuk standar FIFA kalo kondisi sekarang," kata Basuki usai meninjau JIS, Selasa (4/7/2023).

Basuki mengaku sudah berdiskusi dengan Chairman Karya Rama Prima (KaerPe) Qamal Mustaqim yang sebelumnya mengurus rumput Stadion GBK.

Berdasarkan hasil diskusi, untuk solusi jangka pendek rumput stadion utama JIS harus diganti jika ingin sesuai standar FIFA.

"Kita akan ganti semua rumput tersebut, sesuai dengan ahlinya beliau Pak Qamal, agronomi untuk rumput stadion," ucap Basuki.

Baca Juga: Bertemu Dengan OECD, Airlangga Hartarto Rumuskan Solusi RI Jadi Negara Maju Berpendapatan Tinggi

Kemudian, setelah 3 bulan solusi paling tepat adalah mengubah rumput secara keseluruhan di stadion berkapasitas 82.000 penonton tersebut.

"Menurut beliau harus diganti, kalo mau 3 bulan bisa dipakai, kita untuk jangka pendek saja, untuk jangka panjangnya harus diubah rumputnya," sambung Menteri PUPR.

Ketua PSSI Erick Thohir menegaskan, keputusan akhir apakah JIS bakal dipergunakan untuk Piala Dunia U-17 bakal berada di tangan FIFA.

Saat ini pemerintah berkolaborasi melakukan pembenahan terhadap JIS yang termasuk ke dalam 22 stadion prioritas untuk direnovasi jelang perhelatan tersebut.

"Bahwa nomor satu standar FIFA itu yang menentukan FIFA bukan PSSI atau siapapun yang di sini," ucapnya.

"Kita hanya memperbaiki meningkatkan semua yang bisa sesuai dengan standar FIFA," tandas Erick. (sumber)

 

 

 

 

fokus berita : #Basri Baco