Andi Rio Idris Padjalangi: DPR RI Siap Bantu Polri Pulihkan Persepsi Masyarakat
21 Juni 2023
Berita Golkar - Baik buruknya Polri dalam melaksanakan tugas dan memberikan pelayanan terbaik tidak saja tergantung internal, tetapi terutama sangat tergantung apa yang terjadi di masyarakat. Demikian benang merah yang muncul dalam dialog publik
"Polisi Unggul Yang Presisi dan Humanis", yang diselenggarakan di Hotel Grand Kemang, Jakarta, Rabu (21/7) pagi. Guru besar Universitas Bhayangkara, Jakarta, Prof. Hermawan Sulistyo, mengatakan bahwa polisi adalah cerminan baik buruknya masyarakat.
"Kalau masyarakat brengsek jangan bermimpi polisi jadi malaikat," tegas Kiki, panggilan akrab Prof. Hermawan Sulistyo. Karena itu, Kiki merasa jengah dengan kritikan yang terus disampaikan masyarakat terutama mahasiswa terhadap Polri.
"Bayangkan kalau polisi mogok tiga hari saja apa yang akan terjadi," kata Hermawan Suliatyo dengan nada bertanya. Tanamkan Stigma Buruk pada Anak-anak Sementara Kombes Pol. Heri Haryadi dari SDM Polri mengeluhkan kesan negatif yang ditanamkan masyarakat kepada anak-anak mereka saat masih kecil.
Baca Juga: 'Sekoper Cinta' Atalia Praratya Diganjar Anugerah Penghargaan Figur Teladan detikJabar Awards 2023
Ia mengingatkan orang tua--orang tua kalau menakut-nakuti anaknya selalu mengatakan kalau nakal akan dilaporkan polisi. "Ini kan menanamkam stigma negatif terhada Polri yang tertanam sampai mereka dewasa," ujarnya.
Untuk itu Heri mengajak masyatakat mulai menanamkan stigma positif terhadap Polri kepada anak-anak mereka. Ia bersyukur karena dari hasil survei kepercayaan masyarakat terhadap Polri terus meningkat.
Hal senada disampaikan oleh Aba Subagja dari Kementerian PANRB, bahwa peran Polri sangat dibutuhkan masyarakat. Ia mengapresiasi Polri yang sangat terbuka, dan terus meningkatkan kompetensi anggotanya dalam mengantisipasi perkembangan tekhnologi.
"Yang dibutuhkan adalah memperkuat kolaborasi dengan kementerian/lembaga lain untuk lebih meningkatkan kemampuan Polri dalam menanganu masalah sosial dengan humanis dan presisi," tutur Aba. DPR Siap Pulihkan Persepsi Positif Polri di Mata Masyarakat Anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Pandjalangi, menyampaikan kesiapan DPR RI untuk mendukung upaya Polri memulihkan persepsi positif masyarakat.
Baca Juga: Delia Pratiwi Br Sitepu Gelar Sosialisasi Germas Di Desa Bukit Mas Besitang
"DPR punya fungsi pengawasan dan fungsi anggaran. Kami siap mendukung upaya menghilangkan stigma negatif masyarakat terhadap Polri," tegas anggota DPR RI dari Fraksi Golkar itu.
Kekurangan SDM Sebelumnya Kombes Pol. Hari Haryadi, Kabag Pangkat ASDM Polri, dalam paparannya menyampaikan bahwa jumlah anggota Polri sebanyak 460 ribu baru mencapai 68% dari kebutuhan. Sementara jumlah rekrutmen setiap tahun tidak sebanding dengan yang keluar.
"Setiap tahun yang keluar 11 ribu personel, sementara jumlah yang direkrut 10 ribu. Jadi kalau tidak ada anggota yang pensiun saja, jumlah ideal Polri butuh waktu 30 tahun " ungkap Heri. Karena itu, lanjut Kombes Pol. Heri Haryadi, struktur terbesar di Polri adalah berpangkat Bintara. Kepada para Bintara inilah Polri memberikan harapan Polri akan lebih baik di masa depan.
Mengenai strategi peningkatan SDM Polri, Kombes Heri Haryadi menyebut melalui pendidikan kepada anggotq, dan perbaikan sistem rekrutmen untuk anggota baru. Anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Pandjalangi mengingatkan masyarakat untuk menilai Polri jangan hanya melihat profil anggota Polri di kota-kota besar.
Baca Juga: Dico Ganinduto Serahkan Bantuan Hibah Untuk Ratusan Guru Agama Non Formal di Kendal
"Lihatlah di daerah, banyak anggota Polri yang menyisihkan gajinya untuk membantu masyarakat," kata Andi Rio seraya menunjuk contoh di dapilnya di Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel). Ia mengajak masyarakat untuk menilai obyektif terhadap polisi. "Ada yang tidak baik, tetapi pasti lebih banyak yang baik," pungkasnya. (sumber)
fokus berita : #Andi Rio Idris Padjalangi