20 Juni 2023

Bebani Orang Tua, Hetifah Minta Kegiatan Wisuda Anak Sekolah TK Hingga SMA Dievaluasi

Berita Golkar - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian angkat bicara terkait polemik tradisi wisuda sekolah jenjang TK hingga SMA. Diketahui, desakan menghapus tradisi wisuda TK hingga SMA terus menggema di jagat maya. Ini juga menjadi sorotan Komisi X DPR RI.

Hetifah Sjaifudian mengatakan, tradisi wisuda memang merupakan salah satu bentuk atau cara mengapresiasi capaian anak yang berhasil lulus dari satuan pendidikan.

Namun, apabia ada cara lain selain wisuda, hal tersebut akan lebih dipertimbangkan mengingat kondisi keluhan dan keberatan para orangtua. "Wisuda jadi satu kebiasaan baru, tetapi itu memberatkan orang tua dan kami minta evaluasi kembali, agar tidak ada beban bagi orangtua,” ujar Hetifah Sjaifudian, Selasa (20/6/2023).

Legislator Senayan dapil Kalimantan Timur ini pun lebih condong agar peruntukkan uang wisuda digunakan untuk menyiapkan kebutuhan sekolah sang anak.

Baca Juga: Survei PSI: 38,1 Persen Pemilih Jokowi Bakal Pilih Airlangga Hartarto di Pilpres 2024

Uang wisuda tersebut akan lebih bermanfaat apabila digunakan untuk membayar biaya pendaftaran hingga membeli perlengkapan belajar dan mengajar, seperti seragam baru. “Jangan sampai untuk kebutuhan penting lain malah tersedot ke biaya wisuda, jadi kita evaluasi kebiasaan baru ini,” tegas Politisi Golkar itu.

Di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, salah satu orangtua murid juga menyuarakan desakan tradisi wisuda agar segera dihapus. Menurut Lina (35) warga Bukit Biru, Tenggarong, biaya wisuda cukup memberatkan. Ia menilai uang wisuda tersebut bisa digunakan untuk menyiapkan biaya sekolah lanjutan sang anak.

"Kalau bisa dihapus, ya dihapus saja. Memang cukup memberatkan orang tua. Belum lagi biaya sekolah untuk ke jenjang berikutnya, belum peralatan dan kelengkapan sekolah," terangnya.

Keluhan lain juga diserukan oleh emak-emak yang menyebut biaya wisuda TK hingga SMA memberatkan orangtua. Salah satunya, Hemi (40) warga Rempanga, Loa Kulu. Ia menilai, biaya untuk satu orang anak wisuda cukup menguras kantong. "Belum lagi biaya kostum printilan untuk pementasan seni sebelum wisuda. Hal-hal seperti ini tidak perlu dipaksakan," ungkapnya.

Baca Juga: Pesan Ridwan Kamil Untuk Generasi Muda: Bangun Mimpi Yang Besar

Polemik mengenai wisuda anak TK sampai SMA sampai saat ini masih ramai dibahas. Banyak pihak yang berharap pemerintah melarang kegiatan wisuda selain untuk mahasiswa lulus kuliah. Namun demikian, ssejauh ini belum ada keputusan maupun aturan resmi dari Kemendikbudristek (Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi) Republik Indonesia. (sumber)

 

 

 

 

fokus berita : #Hetifah Sjaifudian