18 Juni 2023

Gandung Pardiman Dorong Pemerintah Terus Bekali Keterampilan Generasi Muda di Dunia Industri

Berita Golkar - Anggota Komisi VII DPR RI, HM Gandung Pardiman terus mendorong pemerintah memberikan bekal ketrampilan kepada para generasi muda agar menjadi generasi yang memiliki ketrampilan dan berdaya saing sehingga bisa ikut terjun di dunia industri dan bursa tenaga kerja. Jika ini berhasil maka akan mampu meningkatkan kualitas taraf hidup masyarakat Yogyakarta, terutama para generasi mudanya.

Hal tersebut disampaikan oleh anggot DPR RI komisi VII dari fraksi Golkar Gandung Pardiman saat membuka pelatihan ketrampilan kepada ratusan generasi muda di Badan Diklat Industri (BDI) Yogyakarta, Sabtu (17/6).

"Generasi muda harus memilik ketrampilan dan jangan sampai seperti joko lelur dalam lagu didi kempot yang hanya kemul sarung tidak bekerja. Generasi muda harus memiliki ketrampilan dan bekerja," ungkap Gandung Pardiman.

Gandung Pardiman telah menyelenggarakan berbagai pelatihan secara berkelanjutan, salah satunya adalah program Pelatihan Vokasi Industri Berbasis Sistem 3-In-1. Pelatihan tersebut membekali beragam kompetensi, yang kali ini memfokuskan pada Operator Sewing Garmen (Angkatan 6) dan Mengerjakan Konstruksi (Machining) Furniture (Angkatan 1) tahun 2023.

Baca Juga: Sarmuji Kumpulkan Pengurus Partai Golkar se-Jatim, Bahas Strategi Pemenangan Pemilu 2024

Program ini merupakan kolaborasi antara Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta, Kementerian Perindustrian, Komisi VII DPR RI HM Gandung Pardiman dengan PT Anggun Kreasi Garmen dan Crocodile Art.

Gandung Pardiman menuturkan, di era globalisasi, generasi muda Indonesia (khususnya Yogyakarta) harus memiliki keterampilan agar dapat bersaing dengan tenaga kerja dari daerah lain ataupun asing. Tanpa itu, kita hanya akan menjadi penonton di daerah sendiri.

"Maka dari itu, kuncinya adalah pengembangan potensi diri dan punya keinginan kuat untuk maju. Dengan modal itu, kita akan memenangkan persaingan," terang Gandung saat pembukaan diklat di aula BDI Yogyakarta, Sabtu (17/6).

Hadir dalam acara pembukaan, antara lain Kunto Purwo Widagdo (Kepala BDI Yogyakarta), Susilo (Wakil Ketua Umum Bidang SDM, Sertifikasi dan Advokasi, Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia/Asmindo DIY), Iwan Susanto (Ketua Asosiasi Pertextilan Indonesia/API DIY) dan Tasbir Abdullah (Kadin DIY).

Usai membuka diklat, Gandung Pardiman beserta rombongan menyempatkan meninjau langsung diklat di PT Komitrando, Jalan Wonosari, Potorono Banguntapan Bantul. Di sana, Gandung menyapa para peserta diklat (angkatan sebelumnya), sekaligus untuk mengetahui progres penguasaan ketrampilan para peserta diklat.

Baca Juga: Adies Kadir Dukung Capaian Polda Labuan Bajo Dalam Upaya Penegakan Hukum di NTT

Kunto Purwo Widagdo mengatakan, total jumlah peserta diklat Operator Sewing Garmen (Angkatan 6) dan Mengerjakan Konstruksi (Machining) Furniture (Angkatan 1), sebanyak 100 orang. Mereka akan menjalani diklat, 15-13 Juni 2023. "Jadi pelatihan sistem 3-In-1 meliputi pelatihan, sertifikasi dan penempatan tenaga kerja. Dan setelah selesai/lulus diklat, peserta langsung ditempatkan untuk bekerja," katanya.

Presiden Direktur PT Komitrando, Mr Cho Hyun Bo mengaku puas dengan kinerja para tenaga kerja hasil dari program Pelatihan Vokasi Industri Berbasis Sistem 3-In-1. Menurutnya, para tenaga kerja ini sudah cukup terampil, sehingga langsung bisa bekerja. "Saya sangat senang ada tambahan karyawan yang masih muda-muda, terampil dan bersemangat ini," katanya.

Menurut Mr Cho, produk utama pabriknya (PT Komitrando) adalah tas branded yang diekspor ke Amerika Serikat. Dalam satu bulan mampu memproduksi 500.000 pcs tas. "Saat ini kami lebih berfokus untuk mengembangkan pabrik yang ada di Gunungkidul, kami membutuhkan tambahan karyawan setidaknya 3.000 orang lagi," ujarnya.

Baca Juga: Survei CNN: Airlangga Hartarto Paling Banyak Dipilih Pelaku Usaha di Pilpres 2024

Direktur Operasional PT Komitrando, RA Irene Yuliko menambahkan, PT Komitrando berdiri sejak tahun 1990, dari yang awalnya memproduksi perhiasan imitasi, berganti bidang sarung tangan, dan mulai tahun 2010 beralih ke tas branded join dengan Adidas. Produknya seperti tas Tommy Hilfiger, Calvin Klein dan masih banyak lagi.

"Untuk prospek bisnis, saya rasa masih sangat cerah ya, sehingga tambahan karyawan dari hasil diklat BDI Yogya masih kami harapkan," pungkas Irene. (sumber)

 

fokus berita : #Gandung Pardiman