17 Juni 2023

Sambut IKN Nusantara, Hetifah Ingin Akar Bahasa Daerah Kutai Diperkuat

Berita Golkar - Bersiap diri menyongsong berpindahnya Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Legislator Senayan Dapil Kaltim yang juga merupakan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian gelar seminar Diseminasi Penguatan Revitalisasi Bahasa Daerah.

Kegiatan yang berkolaborasi dengan Kantor Bahasa Provinsi Kaltim ini merupakan upaya DPR RI dalam melestarikan bahasa daerah Kaltim agar tidak tergerus seiring dengan berkembang pesatnya pembangunan IKN. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Grand Elty Singgasana Tenggarong, Sabtu (17/6).

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian mengatakan seminar ini bertujuan untuk mempersiapkan Kukar, khususnya Kaltim menyambut IKN. Sebagai kawasan yang berdampingan langsung dengan pemerintah pusat. Sudah seharusnya identitas daerah tersebut, yakni budaya dan bahasa terus diperkuat agar tidak punah.

Baca Juga: Belajar Dari Jusuf Kalla di 2009, Demi Marwah Partai Golkar, Airlangga Hartarto Harus Maju Capres

"Kami ingin pemerintah daerah dapat terus melestarikan budaya dimulai dari bahasa daerah. Karena sudah seharusnya budaya itu terus dilestarikan. Dan sudah ada banyak hal yang sudah dilakukan di Kukar. Tinggal kami dari pusat nanti memperkuat melalui program yang disediakan," terang Hetifah.

Bahasa daerah sudah seharusnya menjadi identitas masyarakatnya. Di Kaltim sendiri terdapat banyak bahasa daerah dari berbagai suku. Mulai dari bahasa Kutai, Dayak hingga Banjar. Melalui seminar ini diharapkan dapat membangkitkan dan memperkuat penggunaan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat banyaknya pendatang yang datang ke IKN. Bahasa daerah berpotensi tergerus dengan bahasa global yang lebih dominan penggunaannya di seluruh dunia. 

Untuk itu, Hetifah pastikan bahwa pemerintah pusat melalui DPR RI akan terus mengawal penguatan ini. Melalui kerjasama hingga aspek regulasi, kelembagaan dan anggarannya. Politikus Golkar tersebut turut berpesan ke Pemkab Kukar untuk mempersiapkan usulan formasi guru bahasa daerah. Mengingat telah diterapkannya muatan lokal (mulok) Bahasa Kutai di sekolah-sekolah Kukar.

"Kami ingin beberapa regulasi dan anggaran bisa memberikan pelatihan kepada guru yang membidangi kebudayaan. Mereka bisa saja menerbitkan kamus bahasa daerah, sehingga dapat memotivasi generasi muda agar bergairah menggunakan bahasa daerah," harap Hetifah. (sumber)

fokus berita : #Hetifah Sjaifudian