10 Juni 2023

Masih Terperangkap Budaya Patriarki, Nurul Arifin Edukasi Peran Perempuan Dalam Politik

Berita Golkar - Edukasi mengenai pentingnya peran perempuan dalam politik perlu terus ditingkatkan. Sebab hingga kini, kaum hawa masih tersubordinasi dan hanya dianggap sebagai objek.

Anggota Komisi I DPR RI, Nurul Arifin menilai, budaya patriarki yang berjalan menjadi penyebab perempuan dianggap rendah. Persoalan tersebut diperparah peran keluarga yang masih menganggap perempuan sebagai makhluk domestik.

"Akhirnya membuat perempuan menjadi inferior. Dia tidak berani mengemukakan pikirannya, perasaannya, apalagi gagasan, jadi terperangkap dalam budayanya (patriarki)," kata Nurul di Bandung, Sabtu (10/6).

Meski tidak semua, Nurul menyayangkan mayoritas masyarakat masih memegang budaya tersebut dan takut mendobrak sistem patriarki. Padahal, perempuan sebagai kelompok sosial memiliki ruang untuk terlibat aktif dalam politik.

Baca Juga: Jadi Pembicara di WPL, Puteri Komarudin Janji Hentikan Seksisme Dunia Politik Bagi Perempuan

"Negara secara struktur memberikan ruang bagi perempuan melalui UUD. Pasal 28 menyatakan, setiap warga negara memiliki hak yang sama. Jadi warga negara, bukan laki-laki aja," tegas Nurul.

Politikus Partai Golkar tersebut menegaskan, kepentingan perempuan tidak bisa hanya diwakili kaum laki-laki karena perspektif yang dimiliki berbeda. Sehingga, keberadaan perempuan sangat penting dalam merumuskan kebijakan.

Atas dasar itu, Nurul mendorong semua pihak untuk terus meningkatkan edukasi terkait peran penting perempuan dalam politik. Diharapkan, keterlibatan kaum hawa dalam politik Tanah Air semakin meningkat.

"Untuk mendobrak itu (patriarki), ya dengan pendidikan itu sendiri supaya mengedukasi perempuan bahwa mereka semua memiliki hak yang sama, as a makhluk hidup," tandas Nurul. (sumber)

 

fokus berita : #Nurul Arifin