Hetifah: Pembangunan IKN Nusantara Langkah Strategis Dalam Penguatan Identitas Budaya Masa Depan
22 Mei 2023
Berita Golkar - Kebijakan pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara merupakan langkah strategis pemerintah dalam membangun pusat pemerintahan baru dengan menguatkan identitas budaya masa depan Indonesia.
Dalam konteks ini, kebijakan pembangunan IKN Nusantara yang terkait dengan bidang budaya memiliki peran penting dalam memperkuat identitas budaya masa depan Indonesia.
Tulisan ini akan membahas hal-hal apa yang menjadi kecemasan dan harapan dari para pelaku budaya di Kalimantan Timur ( Tanah Borneo ). Kebijakan Otorita IKN terkait bidang budaya, permasalahan yang dihadapi, serta peran masyarakat dan DPR RI dalam mewujudkan penguatan identitas budaya di masa depan.
Ada beberapa permasalahan yang dihadapi IKN Nusantara terkait budaya. Pertama, terdapat risiko hilangnya keunikan budaya lokal akibat pengaruh dari budaya luar yang semakin masuk dan dominan. Globalisasi dan arus informasi yang cepat dapat menyebabkan budaya lokal tergeser dan terpinggirkan.
Baca Juga: Rahman Pina Deklarasikan Diri Tandem Dengan Lies Nurdin Abdullah di Pemilu 2024
Oleh karena itu, perlu ada upaya yang konkret untuk melindungi, mempromosikan, dan melestarikan budaya lokal di IKN Nusantara. Kita semua menyadari pentingnya menjaga keberagaman budaya Indonesia sebagai modal utama dalam membangun identitas nasional yang kuat.
Dalam rangka itu, Otorita IKN telah mengambil langkah-langkah strategis untuk memastikan bahwa budaya lokal tetap eksis dan berkembang di tengah perkembangan dan modernisasi yang terjadi. Namun masih banyak pelaku budaya yang merasa bahwa perhatian terhadap masalah yang mereka hadapi masih sangat minim. Hal ini terungkap dari karya-karya seni rupa yang mereka hasilkan.
Saat ini di Galeri Nasional Indonesia sedang berlangsung pameran seni rupa kontemporer yang menampilkan 42 karya dari 13 perupa asal kalimantan Timur di bawah naungan Lembaga Perupa Kalimantan Timur (LPK).
Lukisan-lukisan yang dipamerkan mengandung pesan yang mendalam, baik kecemasan maupun harapan dalam mengadapi rencana besar pemerintah membangun IKN Nusantara. Bagaimana budaya dan tradisi bisa bersanding dengan pembangunan yang masif.
Rohmad Taufik, salah satu perupa yang juga Ketua LPK yang turut menampilkan karyanya pada pameran menyampaikan harapannya agar Otorita IKN memberikan ruang yang lebih luas kepada para pelaku budaya lokal untuk berekspresi.
Baca Juga: Gencar Bentuk Pasukan Darat, Lodewijk Paulus Minta Kader Sosialisasikan Airlangga Hartarto di Lamsel
Apa saja upaya yang sudah dilakukan Otorita IKN sejauh ini untuk memastikan adanya pemberdayaan dan perlindungan budaya setempat?
Berdasarkan informasi dari Susianah Affandy, Direktur Bidang Pemberdayaan Masyarakat Badan Otorita IKN, Otorita IKN saat ini sedang merancang kebijakan kearifan lokal sebagai bagian dari upayanya dalam mengembangkan strategi pembangunan kebudayaan yang berkelanjutan.
Otorita IKN saat ini bekerja sama dengan Kementerian/Lembaga terkait dalam melaksanakan program pelestarian budaya. Salah satu kegiatan yang akan diadakan adalah Festival Harmoni Budaya Nusantara yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Otorita IKN berperan sebagai pendukung program ini. Festival tersebut akan diselenggarakan di 10 kabupaten/kota di Kalimantan Timur, dengan dukungan dari masing-masing pemerintah daerah. Otorita IKN juga berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam upaya menggali kekayaan budaya lokal.
Mereka mendukung kegiatan seperti sekolah lapangan kearifan lokal dan program-program sejenisnya. Selain itu Otorita IKN akan memfasilitasi dan merevitalisasi kebudayaan lokal sebagai bagian dari upaya mereka dalam menjaga dan mempromosikan warisan budaya yang ada.
Baca Juga: Wakil Ketua DPRA, Teuku Raja Keumangan Ungkap Dugaan Kartel Sawit di Nagan Raya
Dalam Rencana Induk Pembangunan IKN Nusantara, terdapat rencana untuk membangun pusat kebudayaan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap karya-karya para pelaku seni budaya setempat.
Program seni dan budaya tentunya perlu didukung oleh sumber daya manusia yang mumpuni. Oleh karena itu, diperlukan pendidikan budaya dan pengembangan kapasitas bagi para pelaku budaya. Hingga saat ini, seni dan budaya di Kalimantan Timur belum berkembang menjadi daya tarik wisata yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sebagaimana halnya Bali dan Yogyakarta.
Pengembangan dan pelestarian budaya membutuhkan anggaran yang cukup besar serta kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, khususnya pelaku seni budaya. Dalam hal ini, peran DPR RI sangat penting dalam mengadvokasi dan mengalokasikan dana yang memadai untuk mendukung kebijakan budaya IKN Nusantara.
DPR RI sudah menerbitkan UU terkait Pemajuan Kebudayaan No. 5 Tahun 2017, yang bisa dijadikan acuan untuk memastikan adanya pemajuan kebudayaan di IKN. Untuk memajukan kebudayaan, peran masyarakat sangatlah krusial.
Masyarakat memiliki peran aktif dalam melestarikan, mengembangkan, dan mempromosikan budaya lokal di IKN Nusantara. Masyarakat dapat berperan sebagai pelaku seni dan budaya, menjaga tradisi, mengajarkan nilai-nilai budaya kepada generasi muda, serta turut berpartisipasi dalam kegiatan budaya yang diselenggarakan di IKN Nusantara.
Baca Juga: Golkar Jadi Partai Politik Pemilik Kepala Daerah Setingkat Gubernur Terbanyak di Indonesia
Selain itu, partisipasi aktif masyarakat dalam forum-forum diskusi dan konsultasi publik juga penting, untuk memastikan kebijakan budaya IKN mencerminkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Potensi budaya Kalimantan Timur memiliki keunikan dan kekayaan yang sangat besar.
Ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dalam menjaga eksistensi budaya tersebut, antara lain:
• Pengarusutamaan Budaya dalam Pembangunan: Penting untuk mengintegrasikan aspek budaya dalam perencanaan dan pembangunan wilayah Kalimantan Timur. Hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan aspek budaya dalam pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan sektor pariwisata.
• Partisipasi Aktif Masyarakat: Keberlanjutan budaya Kalimantan membutuhkan partisipasi aktif masyarakat. Masyarakat perlu terlibat dalam kegiatan pelestarian budaya dan diberikan kesempatan untuk mengembangkan dan mempromosikan kebudayaan mereka.
• Pendidikan dan Pelatihan: Diperlukan upaya dalam meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap budaya Kalimantan Timur melalui pendidikan dan pelatihan. Pelaku budaya perlu didukung dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mempromosikan kebudayaan mereka kepada wisatawan domestik maupun internasional.
• Pemeliharaan Warisan Budaya: Perlunya upaya pemeliharaan dan perawatan terhadap warisan budaya yang ada, seperti bangunan bersejarah, tradisi, dan kegiatan adat. Otorita IKN perlu bekerja sama dengan pihak terkait untuk menjaga keberlanjutan dan ketersediaan warisan budaya tersebut.
Baca Juga: Hadapi Pilkades Serentak, Ahmed Zaki Iskandar Minta Keamanan Kabupaten Tangerang Ditingkatkan
• Promosi Budaya Kalimantan: Diperlukan promosi yang efektif untuk meningkatkan kesadaran dan minat wisatawan terhadap kebudayaan Kalimantan. Ini dapat dilakukan melalui kampanye pemasaran yang tepat dan masif.
Semoga dengan begitu, pembangunan IKN tidak menjadi pemusnah budaya lokal, namun menjadi media pemajuan kebudayaan sesuai amanat undang-undang. (sumber)
fokus berita : #Hetifah Sjaifudian