Sahbirin Noor Dorong Percepatan Produksi Ikan Gabus dan Cabai Hiyung di Kalsel
20 Juli 2023
Berita Golkar - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), H Sahbirin Noor terus berupaya mendorong percepatan hilirisasi produksi ikan gabus dan cabai hiyung. Sebab, perikanan dan pertanian memiliki potensi yang tak kalah dengan sektor lainnya.
Sebagai upaya percepatan hilirisasi ikan gabus, Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislautkan) Kalsel telah melakukan identifikasi lahan.
Kepala Dislautkan Kalsel, Rusdi Hartono menyebut identifikasi lahan tersebut sesuai dengan karakteristik budidaya ikan gabus di beberapa kabupaten dan kota. “Kami berupaya memberikan fasilitas terkait kebutuhan lahan untuk produksi ikan gabus yang mendapat permintaan tinggi dari pelanggan,” katanya.
Selain itu, Dislautkan juga menyalurkan bantuan bibit ikan dan pendampingan pengolahan ikan gabus menjadi albumin. Hal tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan mekanisme hibah yang ditetapkan dalam Peraturan Gubernur Kalsel.
Baca Juga: Gandung Pardiman Wujudkan Aspirasi 335 Lampu Tenaga Surya, Desa Terpencil di DIY Tak Lagi Gelap
Selain ikan gabus, hilirasi cabai hiyung juga dilakukan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel. Upaya yang telah dilaksanakan dengan cara melakukan perluasan lahan dan menyalurkan bantuan pembibitan.
Tak sekadar itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel juga menyalurkan bantuan modal dan sarana prasarana produksi cabai hiyung untuk memastikan hasil, serta memenuhi permintaan pasar. “Hal ini penting untuk mendorong percepatan hilirisasi pada sektor pertanian dan perikanan,” tambah Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel, Syamsir Rahman.
Sebelumnya, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalsel, Endri, menjelaskan permintaan sektor perikanan, terutama ikan haruan atau ikan gabus sangat potensial dan investor siap jika ada lahan dan SDM-nya.
"Cuma untuk lahan yang diminta cukup banyak, karena sifatnya hilirisasi industri, produksi ikan gabus memerlukan lahan minimal 100 hektare," kata Endri.
Dari keperluan lahan 100 hektare mulai dari pembibitan, pembesaran hingga pengolahan ikan gabus, dan turunannya. "Turunannya adalah albumin," sebutnya.
Baca Juga: Tegas! Anggota FPG DPRD Tanjungpinang, Dasril Tolak Rencana Kenaikan Tarif Masuk SBP
Pihaknya juga sudah menawarkan ke kabupaten kota jika ada yang sanggup pihaknya siap memback up untuk pengembangan dan mencarikan investornya.
Selain soal haruan, Endri juga ada potensi investasi di sektor pertanian, yaitu cabai hiyung di kabupaten Tapin. "Alhamdulillah untuk cabe hiyung saat ini sudah dapat permintaan tetap 60 Kg dari perusahaan pengolahan cabe PT ABC," katanya.
Sebelumnya, ada pengusaha meminta satu ton per minggu cabai hiyung, namun pihak petani belum bisa memenuhi karena keterbatasan produksi. (sumber)
fokus berita : #Sahbirin Noor