10 Juli 2023

Gubri Syamsuar Klarifikasi Isu Soal Kondisi Jalan Rusak di Riau

Berita Golkar - Di hadapan para kepala daerah dan Camat se-Provinsi Riau, Gubernur Riau, Syamsuar menjelaskan tentang kondisi terkini infrastruktur di Riau, terutama persoalan jalan di masa kepemimpinannya.

Ia mengaku bahwa dirinya, bahkan para kepala daerah kabupaten dan kota, banyak diserang dan dianggap tidak bisa bekerja atas kondisi jalan rusak di Riau.

"Berdasarkan data, Riau telah mencapai jalan mantap 64,32 persen. Jalan yang tidak mantap 35,06 persen. Ini selalu saya sampaikan ke Camat yang merupakan bagian dari pemerintah. Kami ini selalu diserang, bupati walikota juga begitu. Kita di sini bukan tidak bekerja, tapi ada target sesuai kewenangan dan anggaran," kata Syamsuar dalam Rakor bersama Kepala Daerah dan Camat se-Riau, Senin (10/7/2023).

Ia menjelaskan, jalan provinsi di Riau hampir 3000-an kilometer. Masalahnya selain anggaran, jalan provinsi di Riau masih ada yang di dalam kawasan hutan.

Baca Juga: Taufan Pawe Sesalkan Kericuhan Laga PSM di GBH Parepare

"Minggu lalu saya berkunjung ke Rohul sampai ke Rohil, jalan Mahato sampai ke Simpang Manggala. Dari sana, perbatasan Rohul dan Rohil, masih ada 5 kilo masuk kawasan hutan, padahal tak ada hutan di situ. Maka tak bisa dikerjakan PU kalau belum mendapatkan izin pelepasan kawasan hutan. Daerah Bono juga begitu, Sinaboi juga begitu, masih ada kawasan hutan," kata Syamsuar.

Apalagi, kata Syamsuar dengan APBD yang kecil hanya Rp 9 triliun, tak mungkin dapat tercapai, apalagi dua tahun terakhir Riau dihajar dengan Covid-19.

"Tapi yang mesti masyarakat tahu, target RPJMD, target kami dalam membangun jalan provinsi hanya 65 persen, itu sudah di Perda kan," katanya.

"Nah, target RPJMN itu 65 persen, sedangkan sekarang sudah tercapai 64 persen. Insya Allah tahun depan tercapai. Maka, Ini perlu dijelaskan, Pak Camat bisa bantu menjelaskan, supaya masyarakat paham, apalagi ini tahun politik," katanya lagi.

Baca Juga: Atalia Praratya: Gelaran KKJ-PKJB 2023 Wujud Kreativitas Masyarakat Jawa Barat

Di hadapan para Camat, Syamsuar juga menceritakan, sewaktu peninjauan presiden ke Jambi yang berbatasan dengan Kabupaten Inhil, saat itu dirinya sedang menjalankan ibadah umrah. Ada pihak yang bertanya pada dirinya tentang jalan di Inhil.

"Saat itu WA itu langsung saya balas, saya bilang uang tak ada. Terus dibilang bahwa presiden akan ke Inhil, malah sangat senang saya. Kita kurang duit. Mana bisa APBD Riau atau Inhil dipaksa membangun jalan kalau anggarannya tak cukup," katanya lagi

Maka, kata Syamsuar, kepada para Camat yang merupakan  bagian pemerintah juga diminta menyampaikan ke masyarakat.

"Sampaikan itu, supaya masyarakat tahu. Jalan ini ada jalan desa, kabupaten, provinsi dan nasional. Bukan kita mengelak, tapi itu bagian yang harus kita laksanakan sesuai kemampuan anggaran. Kenapa saya buka ini, karena isu jalan ini selalu digembar - gemborkan," cakapnya.

Baca Juga: Bila Menang Pemilu 2024, Cek Endra Bakal Hadirkan Kembali Program P2DK di Sarolangun

Selain itu, ia mengatakan, bahwa untuk pemeliharaan jalan tetap dilakukan pihaknya. Selain itu, ia juga fokus pada penyelesaian infrastruktur yang mangkrak.

Sebelumnya, Gubernur Riau, Syamsuar mengumpulkan para kepala daerah Kabupaten/Kota dan para Camat se-Riau, Senin (10/7/2023) dalam rapat koordinasi. (sumber)

 

fokus berita : # Syamsuar