21 Juni 2023

Sisa 3 Bulan Masa Jabatan, Ahmed Zaki Iskandar Akhiri Kepemimpinan di Kabupaten Tangerang Dengan Paripurna

Berita Golkar - Dua periode masa jabatan sebagai bupati Tangerang, akan segera diakhiri Ahmed Zaki Iskandar. Kepemimpinan penuh inspiratif itu kini menuju pengabdian yang paripurna, menghimpun apresiasi tinggi dari rakyat.

Perjalanan panjang membangun daerah itu akan berakhir pada 21 September 2023. Masa jabatan ini merujuk pada prosesi pelantikan pasangan Zaki-Mad Romli di tanggal dan bulan yang sama pada 2018 silam.

Kala itu, Zaki resmi dilantik untuk periode keduanya di Pendopo Gubernur Banten, di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Curug, Kota Serang, oleh Gubernur Wahidin Halim.

Sekadar merekam jejak, sebelumnya, putra mantan bupati Tangerang H. Ismet Iskandar ini mengucapkan sumpah janji pertamanya sebagai bupati pada 2013 lalu. Sebelum menjabat menggantikan sang ayah, Zaki memulai pengalaman berharganya sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar.

Baca Juga: PSI Siap Dukung Waketum Partai Golkar Ridwan Kamil di Pilgub DKI Jakarta

Sebagai tokoh muda saat itu, nada sumbang kepercayaan publik tak dapat disembunyikan. Wajar saja, sepak terjang sang ayah yang populer dijuluki ‘Bapak Pembangunan’ di Kabupaten Tangerang terlanjur mengudara. Sedang kualitas kepemimpinan Zaki dinilai belum teruji.

Tapi ketika kepercayaan rakyat resmi di pundak, Zaki langsung menggebrak. Dengan tongkat estafet di tangan, Zaki merangkum asa bersama 25 program unggulan guna mewujudkan Kabupaten Tangerang Gemilang.

“GagasanTangerang Gemilang, bukanlah ide sembarang. Ide itu lahir dari semangat pengabdian yang tinggi, melanjutkan kepemimpinan sang ayah, H. Ismet Iskandar,” ungkap sejumlah tokoh agama di Kabupaten Tangerang dengan penuh harapan saat itu.

Untuk mewujudkan kegemilangan yang digagas, Zaki bersama wakilnya Hermansyah menggagas 25 program unggulan yang menyentuh langsung masyarakat. Program itu sudah direalisasikan antara lain, Gebrak Pakumis, pembangunan drainase, jumsih, Sanitasi dan MCK, pembangunan gedung sekolah baru, Kartu Pintar Kabupaten Tangerang (KPKT), dan sejumlah program lainnya.

Baca Juga: Mukhtarudin Dorong Pembangunan Ekosistem Industri Yang Terintegrasi

Kecerdasan memimpin dengan penuh strategi, berhasil menjawab lugas suara sumbang di awal menjabat. Kepemimpinan Zaki penuh apresiasi. Bahkan beberapa program unggulan yang disuguhkan, ditetapkan sebagai program nasional.

Apresiasi rakyat terhadap kepemimpinan Zaki, begitu gamblang terlukis pada pilkada 2018 lalu. Tak ada aral merintang, tak ada lawan menguji. Zaki yang bahkan memilih berpasangan dengan Mad Romli yang juga politisi Partai Golkar, mulus melenggang menyisir hampir seluruh rekomendasi partai politik.
Sejurus kemudian, Zaki kembali menjawab cerdas periode keduanya dengan 15 program lanjutan. Buah manis dari pengabdian tulus itu pun lalu mengantarkan Kabupaten Tangerang semakin gemilang.

Kini, hanya tiga bulan tersisa dari kepemimpinan Zaki. Politisi kelahiran 14 Desember 1973 ini tampak tidak kehilangan fokus. Padahal, beban berat memimpin daerah pasca dihantam pandemi Covid-19, tidak terbantahkan.

Dalam pertemuan ekslusif bersama Warta Banten, Selasa (20/6/2023), Zaki mengakui tantangan pemerintah daerah saat ini semakin berat. Selain itu, daerah juga kerap disalahkan ketika ada infrastruktur jalan rusak meskipun sebenarnya bukan kewenangan daerah.

Baca Juga: Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah Resmikan Tempat Wisata Bumi Tirtayasa

“Kenyataannya saat ini semua kesalahan seolah dilimpahkan kepada pemerintah daerah tanpa diketahui dulu duduk persoalannya. Yaaah.. saya maklum saja, tidak banyak warga yang memahami informasi dengan baik, selebihnya langsung ditelan bulat-bulat setiap pemberitaan yang muncul,” tutur Zaki di ruangannya.

Pasca pandemi saja jika dipahami, kata Zaki, berdampak luar biasa. Daerah dituntut merefocussing anggaran untuk penanganan Covid-19.

“Hampir tiga tahun kita merealokasi, refocussing anggaran untuk Covid-19, sejalan dengan itu banyak jalan yang kembali rusak, tidak tertangani. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya,” papar Zaki.

2019 misalnya, lanjut Zaki, ada jalan rusak tidak bisa bisa diperbaiki karena tahun berikutnya refocussing Covid-19. Pada 2020 ada lagi jalan rusak, 2022 juga bertambah lagi.

Baca Juga: Rohidin Mersyah Puji Peran Muhammadiyah Bengkulu Di Bidang Kesehatan dan Pendidikan

“Nah, pada 2023 ini akhirnya semua kebutuhan itu menyatu, minta perbaikan semua. Jalanan rusak, sekolah rusak, PJU rusak, sementara APBD mustahil menangani semua persoalan itu di tahun ini,” terangnya.

Maka ia mengungkapkan, yang perlu dilakukannya adalah menyusun skala prioritas dari segala persoalan tersebut untuk diselesaikan dengan cermat.

“Kadang-kadang yang dipahaminya jalan rusaknya, sekolah rusaknya, tidak memahami bagaimana pemerintah daerah berjibaku menyelesaikan tantangan itu yang ngamprok jadi satu di tahun ini. Tapi ya begitulah, saya hanya berupaya semaksimal mungkin menyusun kerangka solusi di masa jabatan tersisa ini,” ungkapnya.

Selain tantangan di sektor infrastruktur, Zaki juga menyinggung sektor pengangguran yang seolah menyuguhkan persoalan rutin.

Baca Juga: Raski Mokodompit Bakal PAW Anggota DPRD Sulut Yang Maju Caleg Lewat Partai Lain

“Persoalan pengangguran ini masih jadi tantangan di kita, karena suka atau tidak suka, Tangerang ini kan daerah urban. Orang datang mengadu nasib tapi mayoritas mereka pekerja yang tidak memiliki skill. Jadi mau kerja apa saja ya udah, digaji berapa saja yaudah, bagaimana kemiskinan dan pengangguran tidak meningkat,” papar Zaki.

Karena itu ia meminta kepada warga agar memahami lebih jernih masalah ini sehingga tidak mengajak keluarga atau kerabat mengadu nasib di Tangerang jika tidak memiliki kemampuan dan keterampilan.

Akhir yang Paripurna

Sementara itu, totalitas pengabdian Zaki juga diiringi dengan upaya meningkatkan kualitas diri. Olah pikir, olah rasa, makin menyempurna.

Pekan lalu, Zaki Iskandar resmi bergelar doktor setelah melakukan sidang terbuka Promosi Doktor Ilmu Pemerintahan di Program Pascasarjana Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). 
Ia dinyatakan lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) akhir 3,81 atau Sangat Memuaskan.

Disertasi yang diteliti berjudul Inovasi Pelayanan Publik di Era Pandemi Covid-19 di Kabupaten Tangerang Provinsi Banten.

Selanjutnya, beberapa hari lagi, Zaki juga berangkat ke Tanah Suci. Kualitas akademik, diiringi kualitas religiusitas diri, diharapkan jadi akhir catatan paripurna perjalanan sang bupati muda nan inspiratif. Semoga. (sumber)

 

fokus berita :