Atalia Praratya Apresiasi Program Pengasuhan Anak dan Remaja NTB di Era Digital Yang Terintegrasi
13 Juni 2023
Berita Golkar - Atalia Praratya, istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, mengapresiasi pelaksanaan program Pola Asuh Anak dan Remaja di Era Digital (PAAREDI) di Nusa Tenggara Barat yang dapat diintegrasikan dengan pariwisata dan ekonomi.
"Ini menjadi hal yang luar biasa program PAAREDI yang bisa diintegrasikan dengan pariwisata dan ekonomi sehingga patut kita tiru dan diadopsi karena belum bisa dilakukan seperti ini di Jawa Barat" Kata Atalia Praratya.
Atalia Praratya menyampaikan hal tersebut pada saat melakukan kunjungan ke Desa Wisata Sesaot Narmada yang didampingi oleh Ketua TP PKK NTB, Niken Saptarini Widyawati.
Atalia Praratya yang juga merupakan Ketua TP PKK Jawa Barat ini mengagumi keindahan alam NTB, bahkan ia mengaku sangat menikmati alam yang indah, ia juga berharap bisa membawa ilmu dan apa yang bisa dilakukan bersama antara Jawa Barat dan NTB.
Baca Juga: Gubernur Ridwan Kamil Apresiasi Majunya Pertanian di Kabupaten Ciamis
"Kita bisa berkolaborasi karena kita Indonesia. Saling menyemangati, berkolaborasi untuk menghasilkan anak dan keluarga yang sehat dan sejahtera," ujarnya.
Dalam menyelesaikan permasalahan yang ada, TP PKK NTB dan TP PKK Jabar berharap adanya sinkronisasi data. Bagaimana kita bisa menyelesaikan masalah, stunting misalnya, kalau datanya tidak seimbang.
Tentu ini menjadi pekerjaan rumah bersama dari berbagai pihak termasuk parenting, untuk bagaimana mendampingi anak ke depannya.
Selain itu, ia juga mengapresiasi Kepala Desa Sesaot yang merupakan satu-satunya perempuan yang menjadi kepala desa. Dengan kehadirannya, ia mampu memberikan kontribusi yang luar biasa dalam pemberdayaan perempuan.
"Saya melihat betapa masifnya kolaborasi dengan sejumlah pihak terkait, baik TNI-Polri dan memiliki kekuatan masyarakat yang bersatu sehingga menjadi desa yang sejuk seperti ini," ujarnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK NTB, Niken Saptarini Widyawati mengatakan untuk program PAAREDI ada beberapa desa yang menjadi proyek percontohan.
"Di NTB ada 8 desa seperti Desa Sesaot, jadi kami juga meminta kabupaten/kota untuk memilih desanya untuk dijadikan PAAREDI," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa intinya saat ini bergerak pada bagaimana agar PAAREDI benar-benar terintegrasi dengan rencana yang sudah dipahami dan dibuat.
Baca Juga: Ridwan Bae Apresiasi Keberadaan Talut KEK Tanjung Lesung
"Terkait metodologi dengan integrasi pariwisata dan ekonomi, alhamdulillah di Desa Sesaot dengan banyak potensi alam dan pariwisatanya, dengan dukungan pemerintah desa dan tokoh agama sehingga koordinasi tidak terlalu sulit dan cukup mudah dan segera diimplementasikan," ujarnya.
Namun demikian, Niken mengakui bahwa Jawa Barat dan NTB juga memiliki permasalahan yang hampir sama, mulai dari kemiskinan, stunting, pelestarian lingkungan, dan masalah kesehatan lainnya, sehingga kunjungan ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk saling bertukar pikiran dan berbagi pengetahuan. (sumber)
fokus berita : #Atalia Praratya