28 Mei 2023

Anne Ratna Mustika Pastikan Perbaikan Pipa PDAM Jalur Maracang Dipercepat

Berita Golkar - Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika terus memantau perbaikan terkait kerusakan pada pipa milik Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM).

Terkait hal tersebut, terdapat beberapa permasalahan terutama pada alat pipa yang menjadi alat instrumentasi penyaluran air dari PDAM ke masyarakat.

”Masalah PDAM sudah diperbaiki namun bocor kembali yang di jalur maracang itu. Yang jadi permasalahannya kualitas pipa yang tidak mampu menahan getaran air dengan volume tinggi, jadi itu kan ada kapasitasnya,” kata Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika.

Menurut Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, ketika air digelontorkan terjadi tekanan pada pipanya semakin airnya besar maka tekanannya semakin tinggi, dari tekanan yang tinggi mengakibatkan kebocoran pada pipa yang tidak kuat untuk menahan getaran aliran air.

Baca Juga: Hadiri Rakernas KPPG di Jateng, Panggah Susanto: Perempuan Pondasi Utama Partai Golkar

Terkait masalah yang terjadi, tim sudah memperbaiki dalam waktu dua kali 24 jam. Jadi tidak berhenti dan bahkan malam hari pun terus bekerja untuk melakukan perbaikan-perbaikan.

”Malam saya pantau sampai jam 12.00 malam itu sudah akan selesai, tetapi ketika air digelontorkan kembali tekanan terjadi dan pipa juga pecah kembali, jadi tidak kuat pipanya untuk menahan tekanan air itu, terus terjadi di titik  maracang yang memang beberapa hari yang lalu ini terjadi ke dangkalan," ujar Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika.

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menuturkan, tahun 2018 lalu, pipa tersebut ditanam di kedalaman 2 meter di bawah permukaan tanah. Namun kini berada di kedalaman kurang dari 1 meter.

Hal tersebut diakibatkan terjadi penggerukan tanah di atas pipa. Sehingga tekanan dari luar dari permukaan tanah tersebut seperti adanya kendaraan lalu lintas, sehingga hal tersebut memperparah kerusakan dan tekanan kepada pipa.

Baca Juga: Peringati 1 Tahun Kepergian Eril, Ridwan Kamil dan Atalia Praratya Tak Kuasa Menahan Tangis

Warga pun diminta untuk bersabar karena perbaikan terus dilakukan selama 24 jam. Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menjelaskan, setelah di ujicoba saat volume tekanan pipa dinaikan, maka pipa tidak bisa menahan tekanan air tersebut yang mengakibatkan kebocoran di tempat yang lain.

Hal tersebut akibat tidak kuatnya pipa untuk menahan laju air di atas maksimum, mengingat ketika air yang mengalir sedikit maka air yang ke masyarakat juga akan sedikit, namun jika aliran airnya besar maka air yang untuk masyarakat juga akan besar. 

”Jadi memang pipanya tidak kuat menahan laju air diatas maksimum atau diatas minimum, kalau air sedikit berarti yang ngalir ke masyarakat juga sedikit, tapi kalau airnya ingin lancar ke masyarakat pipanya harus diperbanyak," jelas Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika.

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menambahkan, untuk pergantian pihaknya telah mengajukan kepada kementerian.

Baca Juga: Sri Rahayu Agustina Kembali Terpilih Aklamasi Pimpin SOKSI Kabupaten Karawang

Ia berharap bisa direalisasikan dengan dana Rp23 miliar untuk perluasan jaringan ke masyarakat serta untuk perbaikan pipa.

Untuk antisipasi jangka pendek, selama perbaikan pemerintah telah memberikan pelayanan dengan tangki-tangki yang di sebar tapi memang mobil tangki yang ada milik PDAM, Damkar dan yang lainya.

”Tapi memang 5000 pelanggan ini jumlahnya cukup besar jadi tangki yang kita punya tidak mungkin mencukupi dan mungkin juga penggunaan mereka juga melebihi daripada hari ini yang seharusnya. Menghemat air gitu ya. Memang daerah-daerah utara, daerah Sadang itu yang terdampak," ujar Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika.

Anne Ratna Mustika menegaskan, pemerintah  terus mengupayakan dengan melakukan penambalan yang terdapat kebocoran dengan pelapisan baja.

Baca Juga: Bambang Hermanto Kaget dan Terkejut Mengetahui Ibunda Jadi Korban Pembunuhan

Mengingat diameter yang besar maka beberapa hal yang harus dihindari kendaraan yang bertonase besar agar tidak melintas di atas pipa tersebut sehingga jika terus dilewati maka akan beresiko pecah kembali.

”Karena itu kan diameter pipanya besar itu, hanya memang harus dihindari itu adalah di permukaan tanah itu ketika kendaraan itu tonase besar tidak boleh melintasi daripada jaringan pipa tersebut kalau tidak nanti ada tekanan dan itu beresiko untuk pecah kembali," tutup Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika. (sumber)

fokus berita : #Anne Ratna Mustika