Banyak Pasangan Sejenis Terjaring Razia di Pekanbaru, Gubri Syamsuar Kecam Maraknya LGBT
28 Mei 2023
Berita Golkar - Sejumlah pasangan gay dan juga lesbi atau LGBT di Pekanbaru terjaring dalam razia yang dilakukan Satpol PP Pekanbaru Minggu (28/5/2023) dini hari. Aksi LGBT di Pekanbaru tersebut dikecam banyak pihak. Termasuk Gubernur Riau Syamsuar.
Gubri meminta pihak berwajib memberikan sanksi tegas kepada pelaku LBGT. Maraknya LGBT di Provinsi Riau sangat miris. Sebab Riau dikenal warga nya yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama.
Selain itu, Gubri juga mengingatkan kepada para pelaku LGBT bertobat karena dituding sebagai salah satu penyebab tingginya kasus HIV/AIDS di Riau. Peningkatan kasus tersebut salah satunya tak luput dari perilaku LGBT. Dia meminta masyarakat yang terlibat segera bertobat.
"Bagi yang ikut LGBT saya minta segera berubah dan bertobat serta beribadah memohon ampun Sang Pencipta, karena kegiatan tersebut mendatangkan murka dari Allah SWT," kata Syamsuar, Minggu (28/5/2023).
Baca Juga: Menarik! Partai Golkar dan PAN Segera Umumkan Paket Capres dan Cawapres
Peringatan tegas ini yang disampaikan oleh Gubri Syamsuar ini menyikapi adanya temuan para pelaku LGBT yang terjaring razia oleh Satpol PP Pekanbaru di sejumlah wisma di Pekanbaru, Minggu (28/5/2023) dinihari.
Gubri Syamsuar mengaku banyak mendapatkan laporan terkait adanya perilaku sek menyimpang yang menjijikan tersebut. Ia mengingatkan kepada seluruh pegawai nya agar tak coba-coba menjadi pelaku LBGT. Jika ketahuan, pihaknya tak segan-segan untuk memberikan sanksi tegas.
"Kami sedang memikirkan tindakan yang akan dilakukan bagi jajaran yang turut menjadi bagian LGBT. Tapi tentunya sanksi pasti ada," ujarnya.
Syamsuar dengan tegas menyuarakan untuk sama-sama menurunkan kasus HIV/AIDS di Provinsi Riau. Termasuk memerangi kelompok LGBT. Sebab, ia menilai melawan kelompok LGBT dan menurunkan kasus HIV/AIDS tak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah saja. Maka semua pihak harus ikut terlibat dan memasifkan sosialisasi soal bahaya LBGT bagi generasi penerus bangsa.
"HIV/AIDS ada penyebabnya, tapi belum ada obat penyembuhannya. Untuk itu mari bersama-sama memasifkan sosialisasi bahaya LGBT, karena dapat merusak generasi penerus bangsa. Kita juga harus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Itulah benteng kita," kata Syamsuar.
Baca Juga: Tingkatkan Kinerja Lembaga, John Kenedy Azis Usulkan Revisi UU Ombudsman
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Zainal Arifin mengungkapkan jumlah warga Riau yang terinfeksi HIV AIDS mencapai 3.809 kasus. Berdasarkan data kabupaten/kota, jumlah kasus AIDS hingga Maret paling tinggi tercatat di Kota Pekanbaru. Hal ini menunjukkan bahwa Kota Pekanbaru memiliki tantangan yang signifikan dalam mengatasi masalah HIV AIDS di wilayah tersebut. "Kota Pekanbaru jumlahnya 2.471 kasus," kata Zainal.
Selain Kota Pekanbaru lanjutnya, Kabupaten Indragiri Hilir jumlah kasus AIDS juga tinggi yakni, 270 kasus. Kemudian disusul Kota Dumai 240 kasus. "Sedangkan daerah yang jumlah kasus AIDS-nya sedikit yakni Kabupaten Indragiri Hulu, jumlahnya hanya 22 kasus," ujar Zainal.
Sementara untuk penderita AIDS untuk populasi umum berdasarkan pekerjaan masih didominasi karyawan, jumlahnya mencapai 1.238 orang. (sumber)
fokus berita : #Syamsuar