13 April 2023

Stop BAB Sembarangan! Fadia Arafiq Bakal Bangun 1.200 Jamban Sehat di Pekalongan

Berita Golkar - Tahun ini Pemkab Pekalongan akan membangun 1200 jamban sehat. Hal itu dikatakan Bupati Pekalongan Fadia Arafiq usai menandatangani kesepakatan bersama atau MoU terkait komitmen percepatan stop buang air besar sembarangan (SBS) atau Open Defecation Free (ODF), bersama tim SBS Provinsi Jawa Tengah.

"Tahun ini ada 1.200 jamban sehat yang akan dibangun. Jamban ini merupakan bantuan dari pemerintah pusat dan Pemkab Pekalongan," kata Bupati Pekalongan Fadia Arafiq, Kamis (13/4/2023).

Fadia mengungkapkan, pihaknya sangat ingin semua warganya punya jamban, namun untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan bantuan banyak pihak terutama dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan CSR dari BUMN atau BUMD, serta pihak swasta di tingkat provinsi atau pusat.

Mengingat, keterbatasan kemampuan Pemkab Pekalongan. Karena, kalau hanya mengandalkan dari dana Pemkab Pekalongan dan CSR BUMD masih sangat kurang.

Baca Juga: Rohidin Mersyah Ancam Beri Sanksi ASN Yang Shopping di Jam Kerja

"Point saya hari ini adalah saya sangat memerlukan sentuhan bantuan dari Provinsi Jawa Tengah, agar permasalah jamban di Kabupaten Pekalongan bisa nol."

"Kalau komitmen kami jangan diragukan lagi, karena sebagai bupati saya ga ikhlas kalo ada warga saya BAB di sungai, saya liatnya juga sedih. Oleh karena itu, saya selalu berusaha mencari cara agar secara bertahap warga saya semua punya jamban, meski dana kami terbatas," ungkapnya.

Sementara itu terkait edukasi kepada masyarakat agar tidak BAB sembarangan, Fadia menjelaskan bahwa hal tersebut sudah selalu dilakukan. Namun menurut perhatiannya, masyarakat melakukan hal tersebut karena memang tidak punya jamban di rumahnya.

"Yang perlu di edukasi, tinggal orang-orang tua (generasi tua) yang memang telah terbiasa buang air di sungai," jelasnya.

Baca Juga: Airlangga Hartarto Targetkan KPBPB Batam Bisa Raih Investasi Rp.381 Triliun

Ketua Tim SBS Provinsi Jateng, Arif Sugeng mengungkapkan, Jawa Tengah berkomitmen 2023 untuk bebas SBS atau ODF. Tujuannya, agar Jateng dari sisi kesehatan dan infrastruktur bisa menyelesaikan tugas dalam pencapaian sanitasi.

Menurutnya, program ini sudah bergulir cukup lama dan Jateng berkomitmen untuk menyelesaikan bersama sama dengan Pemkab dan Pemkot, oleh karena itu tim SBS berkomitmen akan terus mendampingi, dan bersinergi dengan Pemkab dan Pemkot agar target ODF selesai pada 2023 bisa tercapai.

"Kami optimis, Kabupaten Pekalongan akan bisa memenuhi target ODF tahun ini. Karena, Pemkab Pekalongan sudah berkomitmen, tinggal proses verifikasi saja.

"Pemkab Pekalongan angka capaiannya sudah 92 persen, masih kurang 8 persen saja, dan angka ini membuat kami optimis," katanya. Ditambahkan Arif, bahwa ketersediaan jamban akan lebih cepat diatasi dengan banyaknya stakeholders yang terlibat.

Baca Juga: Ratu Tatu Chasanah Ingin Kembangkan Budidaya Ikan Nila dan Udang di Kabupaten Serang

Lalu, Pemprov Jateng terus berkomitmen untuk bersinergi dengan membantu Pemkab dan Pemkot dengan mengerahkan CSR untuk membantu, di antaranya dengan menggandeng UNICEF dan memasukkan jamban sehat dalam target RTLH (Rumah Tidak Layak Huni).

"Kami sangat optimis, 2023 Kabupaten Pekalongan dapat mencapai target yang dikehendaki, dan kalau Jawa Tengah bisa menyelesaikan ODF di tahun 2023. Maka, Jawa Tengah akan menjadi provinsi nomer 3 secara nasional setelah DIY dan NTB yang mampu mencapai target ODF," tambahnya. (sumber)

 

 

 

 

fokus berita : #Fadia Arafiq