03 April 2023

Angka Pengangguran di Jabar Turun, Ini 5 Strategi Yang Dilakukan Ridwan Kamil!

Berita Golkar - Kesejahteraan rakyat tentu menjadi prioritas utama seorang kepala pemerintahan. Tak terkecuali Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang setiap tahunnya berupaya terus menambah jumlah lapangan kerja bagi masyarakatnya yang membutuhkan.

Memang tak mudah, tetapi usaha yang dilakukan gubernur dengan sapaan akrab Kang Emil ini tak sia-sia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat Agustus 2022, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi Jawa Barat menurun sebesar 1,51 persen jika dibandingkan dari Agustus 2021. Tentu ini menjadi pencapaian luar biasa bagi Jawa Barat.

Demi menekan jumlah pengangguran di Jawa Barat, Ridwan Kamil memutuskan melakukan berbagai strategi. Jika dilihat dari data yang sudah ada, sepertinya strategi Ridwan Kamil mengurangi angka pengangguran dengan menambah jumlah lapangan kerja bisa dikatakan berhasil.

Baca Juga: Airlangga Hartarto: KIB dan KIR Cocok Koalisi Bersama Lanjutkan Program Jokowi

1.Memperbanyak jumlah pabrik di Jawa Barat

Salah satu penyebab banyaknya pengangguran adalah sedikitnya lapangan kerja. Untuk mengurangi angka tersebut, diperlukan sebuah lapangan kerja baru yang mampu menampung banyak pekerja.

Lantas, apa yang dilakukan Gubernur Jawa Barat tersebut? Yap, Kang Emil memutuskan "berinvestasi" dengan membangun pabrik-pabrik baru di Jawa Barat. Pabrik tersebut pada akhirnya bisa menjadi ladang rupiah bagi ribuan orang yang membutuhkan pekerjaan.

Tidak hanya membangun pabrik, Ridwan Kamil juga menawarkan penyediaan sekolah di dalam pabrik. Memang terdengar janggal, tetapi program tersebut mampu meningkatkan kemampuan individu di dunia kerja.

Melalui sekolah di dalam pabrik, Ridwan Kamil menyediakan latihan dan kursus khusus sesuai standar. Pabrik juga dapat memberikan hasil, yakni lulus atau belum, di akhir sesi. Bagi yang lulus, ia dapat langsung dipekerjakan di pabrik tersebut. Dalam pandangan ini pabrik dapat memberdayakan warga yang belum berdaya.

Baca Juga: Gandeng Penggerak Koperasi dan UMKM, Arsyadjuliandi Rachman Sosialisasi 4 Pilar di Pekanbaru

2.Membuka lapangan kerja bagi warga level miskin tengah

Dilansir dari portal resmi mengenai program dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, pada 2022, Pemda Jawa Barat berhasil menurunkan angka kemiskinan. Hal tersebut juga terlihat dari data BPS yang menyatakan jumlah warga miskin di Jawa Barat turun sampai 17.360 orang.

Tak lantas diam saja, Kang Emil pun mengaku jika membuka lapangan kerja jadi salah satu strateginya mengurangi angka kemiskinan. Pasalnya, bagi warga dalam kategori miskin ekstrem, mereka akan diberikan bantuan keuangan.

Berbeda dengan warga dalam kategori miskin tengah yang dibukakan lapangan kerja melalui investasi dan penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) oleh Pemda Jawa Barat. Ini membuktikan jika langkah memperluas lapangan kerja jadi solusi terbaik memberantas kemiskinan. #JabarJuara banget dalam menemukan solusi!

Baca Juga: Fraksi Partai Golkar DPRD Kalbar Santuni Anak Panti Asuhan Nur Fauzi dan Uswatun Hasanah

3. Menyelaraskan program kerja Dekranasda daerah dengan Provinsi Jawa Barat

Seperti yang kamu tahu, UMKM masih memegang peran penting dalam laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Salah satu jenis UMKM yang menjamur di Indonesia adalah dalam hal seni kerajinan. Pasalnya, setiap daerah, termasuk Provinsi Jawa Barat, memiliki potensi seni kerajinan yang mumpuni.

Pemangku kepentingan seni kerajinan di daerah yang disebut Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) bisa jadi jembatan membuka lapangan kerja. Seperti yang dilakukan Dekranasda Garut pada Februari 2023 lalu, mereka menggelar rapat program kerja 2023.

Dalam rapat tersebut, selaku Ketua Harian Dekranasda Kabupaten Garut, Nia Gania Karyana, mengungkapkan bahwa akan melakukan pembinaan pelaku usaha di bidang kerajinan, mulai dari batik, kulit, bambu, dan akar wangi.

Dengan menguatnya kerajinan di Kabupaten Garut, jumlah pengangguran di Jawa Barat perlahan-lahan akan berkurang. Ini jadi bukti bahwa UMKM pun bisa ikut andil meningkatkan daya saing pelaku usaha di sektor kerajinan.

Baca Juga: Cen Sui Lan Alokasikan Dana Aspirasi Rp. 1,7 Miliar Untuk Perbaiki Jalan Pemakaman Tionghoa di Karimun

3.Membuka kesempatan kerja di Jepang bagi masyarakat Jabar

Selaku Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil tidak hanya ingin warganya eksis di wilayahnya saja. Kang Emil bersama Pemda Jawa Barat melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) membuka peluang warganya untuk bekerja di Jepang.

Gak main-main, bahkan Kepala Disnakertrans, Rachmat Taufik Garsadi, mengaku sudah mendapatkan gambaran situasi pekerjaan yang ada di Jepang. Kata Taufik, sudah ada perencanaan penempatan dan pelindungan pekerja migran. Jabar Juara banget, kan?

Disnakertrans Jawa Barat sudah menandatangani kerja sama terkait lapangan pekerjaan di Jepang itu dengan Prefektur Shizuoka dan Registered Support Organization, seperti dilansir Portal Jabarprov. Mereka juga menyediakan informasi perusahaan di Prefektur Shizouka mana saja yang menerima pekerja Indonesia. Tidak hanya yang sudah berkemampuan, yang trainee pekerja juga bisa.

Baca Juga: Safari Ramadhan di Kerinci, Cek Endra: Kemenangan Partai Golkar Harga Mati!

5. Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga tingkatkan kualitas SDM

Rasanya akan sia-sia jika pemerintah sudah membuka ribuan lapangan kerja tetapi kualitas sumber daya manusianya juga perlu ditingkatkan. Untungnya, Ridwan Kamil menyadari hal tersebut.

Setidaknya, ada empat langkah yang dilakukan Ridwan Kamil untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Jawa Barat. Pertama, pemerintah akan mengikuti Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2029. Dengan begitu, target yang tertulis diharapkan bisa dicapai.

Selanjutnya, Ridwan Kamil juga ingin semua aktivitas yang dilakukan memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP). Sebab, setiap aktivitas nantinya akan dievaluasi. SOP juga harus disesuaikan dengan aturan yang ada di Jawa Barat.

Penataan perundang-undangan juga jadi salah satu sumber berkualitasnya SDM. Meski bersifat dinamis, jika ada perubahan, Pemerintah Jawa Barat ingin semua struktur organisasi menyesuaikan perundang-undangan yang berlaku.

Baca Juga: Dihadiri Ratusan Masyarakat, Buka Puasa Bersama Ridwan Hisjam dan Suryadi Berjalan Khidmat

Langkah terakhir adalah tentang manajemen SDM. Pemerintah Jawa Barat sudah menggunakan instrumen baru terkait penempatan jabatan. Salah satunya adalah mengukur kompetensi pegawai. Hal ini bertujuan mengetahui kapabilitas dan posisi yang di tempat individu tersebut sudah sejalan.

Memimpin sebuah daerah tentu bukan hal yang mudah. Hal tersebut dirasakan Ridwan Kamil selaku Gubernur Provinsi Jawa Barat. Meski begitu, Kang Emil tak lantas menyerah, apalagi kalau kita membahas lapangan kerja dan pengangguran.

Hal tersebut dibuktikan melalui strategi-strategi solutifnya dalam menciptakan lapangan kerja, sehingga angka pengangguran di Jawa Barat menurun setiap tahunnya. Kamu yang warga Jabar bangga banget, dong, pasti?. (sumber)

 

fokus berita : #Ridwan Kamil