17 Februari 2023

Jelang Akhir Masa Jabatan, Indah Putri Indriani Komitmen Rampungkan Peta Partisipatif Wilayah Adat dan Desa

Berita Golkar - Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani berkomitmen akan menyelesaikan peta partisipatif wilayah adat dan desa sebelum berakhir masa jabatan.

Diutarakan Indah Putri Indriani dalam forum diskusi bertema nasib peta partisipatif wilayah adat dan desa dalam kebijakan satu peta hari ini pasca Perpres 23/2021 yang digelar di Jakarta dan diikuti secara virtual dari kantor Bupati Luwu Utara, Kamis (16/2/2023).

Indah menjelaskan, sejauh ini Pemda Luwu Utara terus mendukung upaya bagaimana peta partisipatif wilayah adat dan desa dapat terselesaikan.

Dukungan pemda juga dibuktikan dengan adanya beberapa kebijakan yang dikeluarkan  Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani. Dukungan kebijakan seperti diakomodirnya dalam dokumen perencanaan daerah (RPJMD) Diakomodir dalam Dokumen Perencanaan Desa (RPJMDesa).

Baca Juga: Puteri Komarudin Harap Gubernur BI Terpilih Filianingsih Bisa Perkuat Digitalisasi Sektor Perbankan

Selain itu juga ada Surat Keputusan Bupati Luwu Utara Nomor 188.4.45/529/VII/ 2019 tentang Pembentukan Tim Penetapan dan Penegasan Batas Desa, SK Kepala Desa tentang Tim Kerja Pemetaan Desa melalui Tim PBB Desa dan peraturan daerah (Perda) Kabupaten Luwu Utara No. 2 TAHUN 2020 tentang Pengakuan Masyarakat Hukum Adat. "Progres kita di Luwu Utara tahap pertama telah selesai 100 persen," kata Indah.

Ada empat kecamatan diantaranya Kecamatan Bone-bone, Sukamaju, Sukamaju Selatan dan Malangke dan 48 desa dan 1 kelurahan telah selesai dan tahun 2020 telah diterbitkan peraturan," ujar dia.

Untuk tahap kedua lanjut Indah, saat ini progresnya sudah mencapai 50 persen. Di tahap kedua ini terdiri dari lima kecamatan, diantaranya Kecamatan Masamba, Mappedeceng, Malangke Barat, Baebunta dan Baebunta Selatan. Di lima kecamatan ini ada 63 desa dan 5 Kelurahan.

" Juga ada di enam kecamatan lainya, Sabbang, Sabbang Selatan, Tanalili, Rongkong, Seko dan Rampi, ada 55 Desa dan 1 Kelurahan. Awalnya target saya semua selesai sebelum masa jabatan saya sebagai bupati berakhir. Itu komitmen kita," tegas Bupati Perempuan Pertama di Sulsel itu.

Pemetaan partisipatif adalah pemetaan yang melibatkan secara aktif anggota masyarakat sejak dari perencanaan, pemetaan sampai dengan penggunaan peta. Manfaat Pemetaan Partisipatif sebagai pemberdayaan masyarakat, dengan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam pemetaan wilayah. (sumber)

 

 

 

fokus berita :