08 Agustus 2023

Ulang Sejarah Kemenangan, Kader Partai Golkar Wajib Solid di Pemilu 2024

Berita Golkar - Sejarah Golkar selalu berbicara tentang kemenangan, bahkan partai bergambar pohon beringin ini senantiasa mendapatkan kemenangan dengan prosentase perolehan suara di atas 60 persen sehingga memposisikan Golkar sebagai kekuatan politik Single Majority di zamannya.

Hal tersebut disampaikan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat, Tubagus Ace Hasan Syadzily, atau biasa disapa Kang Ace pada Pendidikan Politik (Dikpol) dan Peningkatan Kapasitas Calon Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat di Hotel Lembang Asri, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (8/8/2023).

“Pada Pemilu 1987 dan Pemilu 1992, Golkar bahkan menang di atas 70 persen,” kata Kang Ace dihadapan para peserta yang hadir.

Baca Juga: Tingkatkan Daya Saing, Supian HK Minta Pemuda Kalsel Lebih Kreatif dan Berakhlak

1. Sejak 1971-1997 Golkar selalu berada di posisi menang

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu menjelaskan, sejarah telah mencatat sejak Pemilu 1971 dan setelah Pemilu 1977 yakni Pemilu 1977, 1982, 1987, 1992 hingga 1997 dengan kontestan Pemilu terdiri dari PPP, GOLKAR, dan PDI, sebagaimana diatur di dalam UU No. 3 Tahun 1975 tentang Parpol dan Golkar waktu itu, Golkar selalu berada pada posisi menang.

Kang Ace kemudian memaparkan pada Pemilu 1971 Goljar menang 62,82% atau 236 kursi, Pemilu 1977 (62,11%) atau 232 kursi, Pemilu 1982 (64,43%) 242 kursi, Pemilu 1987 (73,16%) 299 kursi, Pemilu 1992 (68,10%) 282 kursi dan Pemilu 1997 (74,51%) atau sebanyak 325 kursi.

“Selanjutnya pada era lreformasi di bawah kepemimpinan Presiden B.J. Habibie yang mendorong terbentuknya UU Bidang Politik, di mana dalam rangka pemilu, menurut UU terkait peserta pemilu adalah partai politik. Maka pada saat itu Partai Golkar dideklarasikan pada 7 Maret 1999 sedangkan Pemilu 1999 dilakukan pada bulan April 1999,” ungkap Kang Ace.

Saat itu, kata dia, deklarasi Partai Golkar dilakukan melalui rapat terbuka di Gelora Bung Karno, dihadiri oleh sekitar 150 ribu peserta. “Pada Pemilu 1999 Partai Golkar memperoleh 22,44% suara atau 120 kursi di DPR. Pemilu 2004 Golkar berhasil memperoleh 21,58% atau 128 kursi atau naik 8 kursi,” sambungnya.

Baca Juga: Soal Isu Foto Bugil Miss Universe Indonesia, Hetifah: Bisa Dituntut Pelecehan Seksual!

2. Targetkan kembali menang di Pemilu 2024, khususnya Jabar

Kemudian kata Kang Ace, pada Pemilu 2009 Golkar hanya mampu memperoleh 14,45% suara (107 kursi) atau turun 20 kursi. Pemilu 2014 14,75% atau 91 kursi (turun 16 kursi) kemudian pada Pemilu 2019, Golkar harus rela memperoleh 12,57% (85 kursi) atau turun 6 kursi.

“Maka dari itu melihat sejarah panjang Partai Golkar maka pada Pemilu 2024 maka Partai Golkar harus memang terutama di Jawa Barat,” tegas Kang Ace.

Kang Ace kemudian memaparkan landasan kerja Partai Golkar 2024-2029 sebagai bekal para bakal calon anggota legislatif Golkar turun ke masyarakat. Empat Pilar Landasan Kerja Golkar itu antara lain Pilar ekonomi dan ketenagakerjaan, Pilar kesejahteraan sosial, Pilar demokrasi yang berkeadilan dan Pilar pelayanan publik, pertahanan, dan keamanan.

“Empat pilar tersebut senantiasa didasarkan pada ideologi Pancasila, dengan komitmen membangun dan menjaga keseimbangan antar seluruh golongan di masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga: Antisipasi Banjir, Nyimas Artika Imbau Warga Barsel Jaga Kebersihan Drainase

Ia juga menyebutkan beberapa hal terkait percepatan yang dilakukan Partai Goloar selama ini diantaranya mempercepat transformasi ekonomi. Yakni dengan cara memperkuat Indonesia sebagai pelaku ekonomi digital.

“Memperkuat kurikulum dan berbagai program peningkatan keterampilan digital, salah satunya pemrograman komputer (coding). Kemampuan dasar itu diajarkan mulai dari tingkat sekolah dasar hingga pendidikan tinggi itu juga menjadi langkah-langkah yang terus diperjuangkan Partai Golkar dalam mendorong pembangunan bangsa,” sebut Kang Ace.

Kemudian meningkatkan pengetahuan digital di kalangan masyarakat sembari menambah kecepatan jaringan internet di seluruh Indonesia. Memperkuat usaha-usaha rintisan (startup) dalam meningkatkan kemampuan usahanya.

“Selanjutnya mengembangkan ekonomi digital dengan cara mempertemukan usaha-usaha rintisan (startup) dengan lembaga pendanaan seperti venture capital (investor perusahaan) dan angel investor (investor individu), baik dari dalam maupun luar negeri,” sambungnya.

Baca Juga: Kinerja Apik Airlangga Hartarto Bawa Ekonomi Tumbuh Positif di Atas 5 Persen 7 Triwulan Berturut-turut

3. Dukung kemampuan dan penguatan institusi TNI dan Polri

Partai Golkar juga mendorong Penguatan Institusi TNI dan POLR dengan cara mendukung penuh peningkatan kemampuan dan profesionalisme TNI/Polri, baik dari segi akademik maupun dari segi kemampuan teknis.

“Kita mendukung penuh pembentukan bagian cadangan matra darat, matra laut, serta matra udara beserta cadangan logistik sesuai kebutuhan matra untuk memperkuat bagian utama. Mendukung peningkatan pengawasan terhadap profesionalisme dan kemampuan aparat,” tegas Kang Ace.

Hal itu, kata dia, bisa diwujudkan dengan mengadakan program-program pembinaan sumber daya manusia secara berkelanjutan (preventif) dan penegakan hukum yang tegas (kuratif). (sumber)

 

fokus berita : #Tubagus Ace Hasan Syadzily