29 Juli 2023

Airlangga Hartarto: RI Punya Waktu 13 Tahun Lagi Keluar Dari Middle Class Income Trap

Berita Golkar - Indonesia saat ini masih 'terjebak' dalam pusaran kelas menengah atau kerap diistilahkan middle-class income trap. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia masih punya waktu 13 tahun untuk keluar dari kondisi ini. Pilihannya, Indonesia bisa naik level menjadi negara maju atau terus berada dalam jebakan kondisi saat ini.

"Jebakan negara menengah ini hanya bisa dilepas kalau kita punya masyarakat yang produktif. Karena bonus demografi kita tinggal 13 tahun," kata Airlangga dalam Conference on National Strategic Projects (PSN), dikutip dari siaran pers, Sabtu (29/7/2023).

"Tidak semua negara lulus dari middle income trap. Kuncinya tentu adalah infrastruktur, baik darat, udara, dan laut. Indonesia butuh SDM yang sehat dan cerdas. Siap bersaing dengan perubahan artificial inteligence. Nah itu yang paling penting," ia menambahkan.

Baca Juga: Reses di Humbahas, Lamhot Sinaga Beri Alat Mesin Pertanian Untuk Warga Onan Ganjang

Maka dari itu, dibutuhkan akselerasi di berbagai lini. Antara lain mempercepat penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN), termasuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Sebagai penopang utama transformasi ekonomi, sebanyak 158 Proyek Strategis Nasional telah beroperasi dalam delapan tahun terakhir, dengan nilai investasi mencapai Rp 1.107,2 triliun. Kemudian mendorong pembangunan kualitas SDM warga yang ada sekitar kawasan.

"Oleh karena itu, politeknik-politeknik itu penting. Kalau tidak, masyarakat sekitar tidak langsung menikmati. Pemerintah juga mendorong agar CSR-CSR wajib ke wilayah di sekitar lokasi kegiatan ekonomi berada. Kita tidak ingin melihat ekonomi tinggi, pembangunannya tinggi, tetapi masih ada angka kemiskinan," tegas Airlangga.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia sebesar 5,03% (yoy) pada kuartal pertama 2023 termasuk tinggi di antara negara G20. Optimisme juga tergambar dari sektor industri yang berada di level ekspansif, tergambar dari angka PMI Manufaktur Indonesia sebesar 52,7%. Kondisi ini menjadi bekal terkait upaya Pemerintah melakukan transformasi ekonomi. (sumber)

fokus berita : #Airlangga Hartarto