Wamendag Jerry Sambuaga Optimis Hubungan Ekonomi RI-Inggris Makin Kuat
24 Juli 2023
Berita Golkar - Pertemuan JETCO (Joint Economic and Trade Committee) kedua di London, Inggris, pada Kamis (20/7) menunjukkan kelanjutan komitmen Indonesia-Inggris menuju hubungan bilateral yang lebih kuat melalui kerjasama ekonomi, perdagangan, dan investasi.
Demikian disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Indonesia Jerry Sambuaga usai memimpin pertemuan dengan Minister for International Trade Inggris Nigel Huddleston MP.
Pertemuan ini menandai kelanjutan komitmen Indonesia-Inggris untuk memperdalam kemitraan di bidang ekonomi dan perdagangan setelah pertemuan pertama JETCO yang diselenggarakan pada 23 Februari 2022 lalu.
Pertemuan kedua JETCO turut dihadiri Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono, Duta Besar RI di London Desra Percaya, serta delegasi dari Kementerian Investasi, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Baca Juga: Bambang Hermanto Hibahkan Mobil Operasional Untuk Pengajian Al-Hidayah Cirebon
Menurut Wamendag Jerry, kedua pihak membahas prioritas Indonesia sebagai ASEAN Chairmanship 2023, isu-isu WTO, serta perkembangan duaKelompok Kerja Sektoral (Sectoral Working Group/SWG).
Adapun dua Kelompok Kerja Sektoral yang telah dibentuk yaitu, SWG Food, Beverages, and Agriculture serta SWG Renewable Energy and Green Growth, dan kerja sama sektor-sektor potensial lainnya, seperti Financial Technology.
“Sejalan dengan prioritas kedua negara untuk mendorong transformasi digital,” lanjut Wamendag Jerry. Indonesia dan Inggris menyepakati pembentukan Kelompok Kerja Sektoral Ekonomi Digital (Sectoral Working Group on Digital Economy). Ekonomi digital merupakan kelompok kerja sektoral ketiga yang telah berhasil dibentuk dalam kerangka JETCO.
“Saya percaya kelompok kerja sektoral ini merupakan peluang yang baik untuk menjadi wadah pertukaran pengetahuan dan pengalaman dalam hal teknologi dan infrastrukturnya. Tujuannya untuk mendorong agenda Indonesia dan Inggris dalam hal transformasi digital. Kami juga mendorong keterlibatan usaha kecil dan menengah (UKM) dalam aktivitas-aktivitas di bawah kelompok kerja,” tambah Wamendag Jerry.
Pada pertemuan ini Indonesia juga menyatakan harapannya agar forum dialog JETCO tidak hanya akan memperluas perdagangan dan investasi bilateral kedua pihak, tetapi juga dapat membangun momentum dan menjadi alat untuk menuju ke perjanjian perdagangan yang lebih komprehensif.
Baca Juga: Ace Hasan: Pergantian Ketua Umum Partai Golkar Ada Waktunya, Ojo Kesusu!
“Inggris adalah mitra dagang potensial bagi Indonesia, namun kinerja perdagangan bilateral sejauh ini belum mencerminkan potensi sesungguhnya. Saya percaya bahwa perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA) akan menjadi cara konkret untuk memaksimalkan potensi kedua negara yang sebenarnya,” ungkap Wamendag Jerry.
Sementera Dirjen PPI Djatmiko menuturkan, Indonesia telah memiliki FTA dengan kawasan Eropa seperti Indonesia-European Free Trade Association Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA) yang terdiri dari Swiss, Norwegia, Islandia, dan Liechtenstein.
Selain itu telah menjalankan negosiasi perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) dan Indonesia–Eurasian Economic UnionFree Trade Agreement (IEAEU–FTA) yang terdiri dari Rusia, Armenia, Belarus, Kazakhstan,danKyrgysztan yang ditargetkan selesai pada 2024.
“Penting bagi Inggris dan Indonesia untuk segera terlibat dalam perundingan perjanjian dagang bilateral baik dalam bentuk FTA maupun CEPA, agar dapat segera dimanfaatkan oleh dunia usaha,” tambah Djatmiko.
Total perdagangan Indonesia-Inggris pada 2022 tercatat sebesar USD 2,7miliar. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke Inggris tercatat sebesar USD 1,7 miliar sedangkan impor Indonesia dari Inggris sebesar USD 1,0 miliar.
Komoditas ekspor andalan Indonesia ke Inggris pada 2022 adalah alas kaki (bagian atas dari tekstil), alas kaki (bagian atas dari kulit), produk pertukangan kayu, minyak sawit dan fraksinya, serta mesin cetak.
Sementara impor utama Indonesia dari Inggris pada 2022 adalah kendaraan bermotor, perangkat telepon, peralatan transmisi untuk televisi, danserta timah yang tidak ditempa. (sumber)
fokus berita : #Jerry Sambuaga