23 Juli 2023

Ace Hasan: Pergantian Ketua Umum Partai Golkar Ada Waktunya, Ojo Kesusu!

Berita Golkar - Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengingatkan bahwa ada waktu yang diatur oleh Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) untuk mengganti ketua umum Partai Golkar. Hal ini ia sampaikan merespons kembali merebaknya isu musyawarah nasional luar biasa (munaslub) Partai Golkar untuk mendongkel Airlangga Hartarto dari kursi ketua umum.

"Partai Golkar juga partai yang memiliki sistem kaderisasi dan mekanisme yang diatur dalam aturan internal partai. Termasuk soal pergantian kepemimpinan di tubuh partai, juga diatur secara jelas dalam AD/ART Partai Golkar. Ada waktunya. Ojo kesusu," kata Ace saat dihubungi, Minggu (23/7/2023).

Ace melanjutkan, Partai Golkar adalah partai yang terbuka bagi siapa pun, terutama kader partai. Ia menuturkan, semua kader punya kesempatan maju menjadi ketua umum Golkar asal memiliki kartu tanda anggota dan memenuhi syarat yang diatur dalam AD/ART. "Tentu harus juga memiliki kontribusi bagi Partai Golkar dalam rekam jejak politiknya," kata Ace.

Ketua DPD Golkar Jawa Barat ini pun meminta agar tidak ada polemik yang tidak produktif bagi partai belambang pohon beringin itu. Ia menyebutkan, Golkar saat ini tengah berkonsolidasi dan bekerja untuk kemenangan partai pada Pemilu 2024 nanti.

Baca Juga: Ace Hasan Ungkap Kemungkinan Partai Golkar Bentuk Koalisi Baru di Pilpres 2024

"Jangan berpolemik tentang sesuatu yang tidak produktif bagi elektabilitas Partai Golkar. Kami sedang terus bekerja di akar rumput. Bertemu dengan masyarakat dan meyakinkan rakyat untuk memilih Partai Golkar agar elektabilitasnya terus naik," ujar Ace.

Sebelumnya, sejumlah politisi senior Partai Golkar mendorong Munaslub untuk mengganti Ketua Umum Airlangga Hartanto. Sejumlah politisi itu mengatasnamakan diri mereka eksponen pendiri Partai Golkar yang diprakarasai Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Soksi Lawrence TP Siburian, Anggota Dewan Pakar Golkar Ridwan Hisjam, dan politikus senior Golkar Zainal Bintang.

Ketiganya bersama sekitar 10 kader Partai Golkar menggelar konferensi pers di Hotel Sultan, Jakarta pada 12 Juli 2023. Mereka menilai Airlangga tidak maksimal dalam menghadapi penyelenggaraan Pemilu 2024.

Namun demikian, desas-desus munaslub ini dibantah oleh elite Golkar, tak terkecuali Airlangga. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tersebut mengeklaim, internal partainya masih solid. "Enggak ada, agendanya bukan itu, enggak ada itu," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/7/2023).

Belakangan, Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan mengaku bersedia memimpin Golkar bila mendapatkan banyak dukungan. Namun demikian, Luhut tak ingin bermanuver jika upaya itu justru membuat hubungannya dengan Airlangga tidak baik.

Baca Juga: Gelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Ilham Pangestu Ajak Kader Golkar Jaga Ideologi Negara

“Kalau mereka mengatakan kami mau (mencalonkan Luhut sebagai ketua umum Golkar) dan itu jalan oleh mereka, lakukanlah dengan baik-baik, itu aja. Sederhana kok,” kata Luhut saat wawancara bersama Pemimpin Redaksi Kompas TV, Rosianna Silalahi, dalam program Rosi yang ditayangkan Kompas TV, Kamis (20/7/2023).

“Saya bilang saya enggak mau berkelahi sama Airlangga, enggak mau. Untuk apa saya berkelahi sama Airlangga? Untuk apa saya buat musuh? Buat apa?” tutur Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) itu. (sumber)

fokus berita : #Ace Hasan Syadzily #Kang Ace