18 Juli 2023

Partai Golkar Tunjukkan Etika dan Kedewasaan Berpolitik Hadiri Undangan Partai Nasdem

Berita Golkar - Kehadiran elite Partai Golkar dalam acara Apel Siaga Partai Nasional Demokrat (NasDem) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, cukup menarik perhatian para pendukung Anies Baswedan, Capres dari Koalisi Perubahan.

Apakah ini langkah luwes Partai Golkar untuk mengambil hati para pendukung dan pemilih Anies? Langkah bersiap menghadapi berbagai kemungkinan menjelang dan sesudah Pilpres 2024?

Seperti diketahui, tiga politisi Golkar hadir dalam acara ini. Yakni, Ketua DPP Partai Golkar, Christina Aryani, Wakil Ketua Umum, Rizal Mallarangeng dan Ketua Badan dan Advokasi Hukum dan HAM (Bakum HAM) Supriansa.

Ketiganya kompak berpakaian kuning dan duduk di jajaran kursi VIP. Berdekatan dengan pejabat teras Partai NasDem seperti Ketua Umum, Surya Paloh hingga Wakil Ketua Umum, Ahmad Ali.

Baca Juga: Komitmen Kembangkan UMKM, Ahmed Zaki Iskandar Fasilitasi Produk Lokal Tangerang Tampil di Ajang JF3 2023

Surya Paloh dalam sambutannya, menyapa kehadiran para politisi Golkar tersebut. "Rekan-rekan kita sebagai utusan khusus dari Partai Golkar, juga hadir. Kita berikan tepuk tangan," pinta Paloh kepada para peserta acara yang memenuhi Stadion Utama ini. Ketiga politisi Golkar itu kemudian berdiri dan melambaikan tangan.

Christina Aryani menjelaskan, kehadiran mereka ke acara tersebut, untuk memenuhi undangan Partai NasDem. “Banyak wartawan yang bertanya mengapa Partai Golkar hadir dalam acara Apel Siaga Partai NasDem. Kehadiran kami, bentuk penghargaan atas undangan Partai NasDem,” tutur Christina dalam keterangan tertulisnya.

Selain itu, acara ini juga istimewa. Sebab, bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh yang pernah lama menjadi kader penting di Partai Golkar. “Kurang lebih beliau 42 tahun di Partai Golkar. Jadi, ini adalah bentuk persahabatan kami dengan Partai NasDem. Seperti halnyajuga dengan partai-partai yang lain,” tutur Christina.

Bagi Partai Golkar, lanjut Christina, silaturahmi dan persahabatan antar partai politik sangat penting. Ini jadi bagian pembelajaran yang baik bagi masyarakat. “Politik harus dijalankan dengan riang gembira dan tidak saling bermusuhan, apalagi menciptakan perpecahan,” ujar Anggota Komisi I DPR ini.

Deputi Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani angkat suara atas kehadiran elite Partai Golkar tersebut. Menurut dia, wajar saja jika Golkar datang ke acara tersebut sebagai bentuk memenuhi undangan.

Baca Juga: Wujudkan Kondusifitas, Adies Kadir Apresiasi Kinerja Kapolrestabes Surabaya

Demokrat yang bersama NasDem dan PKS mendukung Anies sebagai bakal Capres, kata Kamhar, menyambut baik kehadiran politisi Golkar itu.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi KurniaSyah menilai, kehadiran politisi Golkar itu semakin menunjukkan, Golkar adalah partai tengah.

Berikut wawancara dengan Kamhar Lakumani mengenai hal tersebut:

Politisi Golkar menghadiri Apel Siaga NasDem. NasDem kan salah sa¬tu partai di Koalisi Perubahan. Koalisi yang dianggap berseberangandengan Pemerintah. Tanggapan Anda?

Hadirnya politisi Golkar itu, meru¬pakan bentuk penghormatan atas un¬dangan. Saling hormat-menghormati dalam bentuk mengundang maupun menghadiri undangan, merupakan bagian dari etika dan kedewasaan untuk menjaga suasana politik yang senantiasa kondusif.

Partai Demokrat tak masalah ya melihat politisi Golkar yang berada di luar Koalisi Perubahan, hadir dalam acara itu?

Itu bukan masalah. Kami menghormati posisi politik Partai Golkar yang konsisten, masih terus mengikhtiarkan eksistensi KIB (Koalisi Indonesia Bersatu).

Apakah Anda melihat kedatanganpolitisi Golkar itu untuk bersiap menghadapi putaran kedua Pilpres 2024?

Baca Juga: Profil Lengkap Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto

Jika pasangan calon yang terbentuk nantinya lebih dari dua, berdasarkan hasil survei, memang sangat mungkin Pilpres berlangsung dua putaran. Jika komunikasi politik lintas partai yang terbangun saat ini menjadi bagian dari kerja-kerja politik mengantisipasi berlakunya skenario dua putaran, itu wajar-wajar saja.

Jika Pilpres dua putaran, suara pemilih Anies dianggap menjadi rebutan jika tidak lolos putaran kedua. Tanggapan Anda?

Berbagai survei memotret bahwa selisih elektabilitas antar Capres tak terlalu signifikan. Ini artinya, peran Calon Wakil Presiden (Cawapres) akan sangat mempengaruhi kenaikan elektabilitas masing-masing pasangan calon.

Menurut kami, ini yang mesti disegerakan untuk direspons, agar masih cukup waktu untuk meng¬konsolidasikan dan mengoptimalkan seluruh sumber daya pemenangan. Sehingga, Mas Anies dan pasangannya pun berpotensi memenangi Pilpres. (sumber)

 

fokus berita : #Kamhar Lakumani