Airlangga Hartarto Ungkap Outlook Industri Tekstil Bakal Progresif
12 Juli 2023
Berita Golkar - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut outlook industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional bakal positif. Padahal, sejak tahun 2022 lalu, marak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri TPT nasional.
"Ya tentu kalau tekstil itu sifatnya musiman gitu ya, per buyer di luar negeri itu sifatnya musiman. Itu kemarin saya bertemu dengan federasi apparel (pakaian) dan sporting shoes (sepatu olahraga), mereka mengatakan outlook ke depannya juga positif," kata Airlangga dalam Economic Update CNBC Indonesia, dikutip Rabu (12/7/2023).
Airlangga menjelaskan, karena di negara barat terdapat empat musim, order yang masuk itu tergantung kepada musim yang sedang dan atau akan terjadi.
"Yang musiman itu kalau di negara barat kan ada empat musim, Jadi order tergantung 4 musim," jelasnya.
Baca Juga: Agung Laksono Bela Airlangga Hartarto Soal Hasil Survei: Dulu SBY Tak Dikenal Tapi Terpilih!
Ditambah, lanjutnya, saat ini industri tekstil dan alas kaki sudah termasuk ke dalam industri lifestyle atau gaya hidup, sehingga permintaan akan terus meningkat dan faktor lainnya juga dapat menjadi penggerak dari sektor tersebut.
"Nah salah satunya tentu pemerintah sedang melihat di sektor pembiayaannya, di sektor iklim tenaga kerjanya, sehingga kompetitif advantage ini harus kita dorong. Kemudian juga terkait dengan ketersediaan bahan baku dan kedalaman struktur bahan baku dari tekstil maupun apparel tersebut," jelasnya.
Airlangga membeberkan, Purchasing Managers Index (PMI) berdasarkan SMI meningkat di 52,5 dan Indonesia telah 22 bulan berturut-turut di atas 50.
"Artinya selama 22 bulan sifatnya ekspansif," tuturnya.
Baca Juga: Wamendag Jerry Sambuaga Komitmen Tingkatkan Pembangunan di Kawasan Perbatasan
Sementara jika melihat PMI Malaysia masih berada di 47,7 dan Vietnam 46,2. Artinya, lanjut Airlangga, baik Vietnam maupun Malaysia tak seoptimistis industri di Indonesia.
"Nah tentu kita lihat juga tren ke depan dalam bentuk investasi. Dalam rilis BKPM di tahun 2023 ini investasi sebesar 328,9 di sektor industri atau 42,5% dari investasi, dan ini dibandingkan tahun lalu malah meningkat 32,5%," paparnya.
Hal ini sejalan dengan PMI Indonesia yang sudah mencapai 52,5, serta investasi di sektor industri yang terus mengalami peningkatan meningkat. "Dan tentu kontribusi industrinya lebih dari 18,57% dari PDB. Jadi ini sektor terbesar di perekonomian kita," pungkas Airlangga. (sumber)
fokus berita : #Airlangga Hartarto