Kunjungan Menperin Agus Gumiwang Ke China Hasilkan 4 Potensi Kerjasama
07 Juli 2023
Berita Golkar - Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, mengantongi empat potensi kerja sama antara Indonesia dan China usai melakukan kunjungan ke Negeri Tirai Bambu pada 3-6 Juli 2023.
Dalam rangkaian kunjungan ke China, Agus melakukan pertemuan dengan Menteri Industri dan Teknologi Informasi (Minister of Industry and Information Technology/MIIT) China, Jin Zhuanglong di Shenzen, Selasa (4/7/2023).
“Pada pertemuan dengan Menteri Jin Zhuanglong, setidaknya ada empat inisiatif baru kerja sama industri yang ditawarkan oleh MIIT. Indonesia menyambut baik tawaran kerja sama yang disampaikan RRT,” kata Agus dalam keterangannya pada Jumat (7/7/2023).
Empat inisiatif yang ditawarkan China tersebut meliputi kelanjutan Asean China Forum on Emerging Industries dan Ministerial Dialogue on Industry, penguatan kerja sama pada emerging industries, kerja sama terkait dengan Industri 4.0 dan New Energy Vehicle (NEV), serta kerja sama terkait photovoltaic (PV).
Baca Juga: Meutya Hafid: Pembebasan Pilot Susi Air Jangan Sampai Rendahkan Harga Diri Negara!
Mengenai kerja sama industri 4.0, Agus menyambut inisiatif kerja sama yang ditawarkan dengan mengundang industri teknologi informasi di China untuk meningkatkan investasi di Indonesia. “Kami melihat industri asal China memiliki kekuatan besar di sektor ini, misalnya Huawei yang sebelumnya telah kami kunjungi pabriknya,” ujarnya.
Melihat China sebagai produsen terbesar EV dengan pangsa pasar mencapai sepertiga dari produksi global, Agus mengatakan Indonesia perlu menyambut peluang-peluang untuk mengoptimalkan kerja sama di bidang Electric Vehicle (EV) dan New Energy Vehicle (NEV), yang sebelumnya telah terjalin.
Di sisi lain, Politisi Partai Golkar tersebut juga menyoroti perjanjian Asean-China Free Trade Area (Asean-China FTA) yang telah diimplementasikan sejak 1 Januari 2010. “Kami harap perundingan berjalan baik, khususnya pada isu-isu inisiatif baru seperti ketahanan rantai pasok, ekonomi digital, ekonomi hijau dan konektivitas,” jelas Menperin.
Sementara, Agus menjelaskan, kerja sama lainnya yang ditawarkan Indonesia salah satunya terkait pengembangan industri hijau yang memprioritaskan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan.
Menurutnya, industri hijau juga penting dengan meningkatnya kebutuhan pasar akan produk hijau serta peraturan tentang praktik berkelanjutan di pasar global seperti Ecolabel, Carbon Tax, Carbon Border Adjustment Mechanism, juga environmental management system.
Dalam hal ini, Agus mengharapkan Indonesia-RRT bisa bekerja sama untuk mengembangkan green products melalui industri bioprospektif yang memproses sumber daya biologis, termasuk tumbuhan, mikroorganisme, dan hewan.
“Salah satu potensi sumber daya untuk industri ini yang dimiliki Indonesia adalah rumput laut dan mikroalgae yang dapat diproses menjadi bahan baku bio produk, seperti bagi bioplastic, biofuels, dan pupuk,” jelas Agus.
Agus juga berharap untuk dapat segera berdiskusi bersama dan menghasilkan perjanjian yang mengikat antara kedua negara mengenai pengembangan manufaktur bagi kedua negara, yang mencakup kerja sama akan mencakup pengembangan EV, photovoltaic, talent development, dan industri bioprospektif. (sumber)
fokus berita : #Agus Gumiwang Kartasasmita