30 Juni 2023

Airlangga Hartarto: Indonesia Dukung Visi AS Wujudkan Standar Tinggi di Pilar IPEF

Berita Golkar - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mewakili Pemerintah Indonesia menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) IPEF secara virtual. Pertemuan ini dilakukan sebagai kelanjutan PTM ke-2 IPEF di Detroit, Amerika Serikat, yang diselenggarakan pada tanggal 26-27 Mei 2023.

Pertemuan yang diinisiasi United States Department of Commerce (US DOC) itu dipimpin oleh US Secretary of Commerce Gina Raimondo dan juga perwakilan Pemerintah 13 Negara Anggota IPEF yang meliputi Menteri Luar Negeri, serta Menteri Perdagangan dan Industri.

Topik pembahasan menyangkut kepada target penyelesaian Pilar II (Rantai Pasok), Pilar III (Energi Bersih) dan Pilar IV (Ekonomi Adil) dan langkah-langkah untuk menciptakan manfaat nyata dari tiap-tiap pilar tersebut.

Dalam kesempatan itu, Airlangga menyampaikan apresiasi atas perkembangan positif pada perundingan IPEF dan pentingnya seluruh anggota IPEF bekerja keras mewujudkan ambisi AS untuk menyelesaikan seluruh perundingan pada Pilar III dan IV.

Baca Juga: Idul Adha 1444 H, Partai Golkar Kalsel Bagikan 2.200 Bungkus Daging Sapi Kurban Ke Warga

"Indonesia mendukung visi AS untuk menciptakan standar yang tinggi di seluruh pilar IPEF sehingga anggota IPEF perlu menyediakan program untuk mendukung hal tersebut," ungkap Airlangga dalam keterangan tertulis, Jumat (30/6/2023).

Di sisi lain, seluruh negara anggota IPEF menyatakan dukungan dalam pengembangan kerangka investasi dalam mencapai ekonomi bersih.

Beberapa negara juga menekankan akan pentingnya keuangan dan pembiayaan yang terjangkau mengingat upaya mempercepat proses transisi energi membutuhkan pendanaan yang besar.

Singapura menilai pentingnya kerja sama dengan pihak swasta untuk memperbesar Climate Fund dan dorongan inovasi untuk menemukan solusi baru terhadap tantangan iklim.

Baca Juga: Soal Jadi Cawapres Ganjar, Ridwan Kamil: Saya Golkar, Dukung Airlangga Hartarto!

Tak hanya itu, beberapa negara juga menekankan pentingnya pengembangan kapasitas dan pelatihan keterampilan baru, khususnya bagi UMKM, dalam masa transisi menuju Ekonomi Bersih.

Menteri Perdagangan dan Industri India Piyush Goyal menghargai upaya Amerika Serikat (AS) dan negara partisipan IPEF lainnya mengenai skema atau inisiatif pembiayaan program-program terkait mitigasi perubahan iklim. Namun demikian, ia mengingatkan bahwa standar persyaratan pembiayaan untuk program-program tersebut masih terlalu tinggi.

"Sebagai solusinya, skema pembiayaan yang low-cost atau no-cost dapat menjadi prioritas, guna menghindari ketergantungan negara partisipan IPEF pada sektor swasta," kata Piyush.

Baik Indonesia maupun India juga menekankan pentingnya pembiayaan proyek-proyek clean energi yang terjangkau dalam pillar III IPEF. Sementara itu, Malaysia menyampaikan pentingnya akuntabilitas dari sektor swasta dalam pembiayaan proyek clean energy.

Baca Juga: DPP Partai Golkar Salurkan Total 432 Ekor Hewan Kurban Ke Seluruh Indonesia

Dalam isu critical sectors, Australia dan India meminta agar IPEF agar dapat memulai penyusunan Term of References (ToR) untuk Supply Chain Works Council agar aktivitas pada area critical sectors dapat segera dimulai.

Pada sesi pembukaan, Secretary Raimondo menyampaikan Pemerintah AS memiliki target untuk menyelesaikan perjanjian pilar III dan IV yang akan diluncurkan pada PTM IPEF di San Francisco bulan November 2023. Ia juga menyampaikan usulan langkah-langkah yang dapat disepakati bersama di Pilar III dan IV.

Pada pilar III usulan program tersebut antara lain Investment Forum sebagai wadah terjalinnya keterlibatan pemerintah dengan swasta, Project Preparation yang menyediakan pipeline proyek yang dibutuhkan setiap negara anggota IPEF, serta Climate Fund sebagai dukungan pembiayaan proyek energi bersih.

Pada pilar IV, AS menekankan program bantuan teknis (technical assistance) dan capacity building untuk menciptakan good governance.

Baca Juga: Pasca Tragedi di Muzdalifah, John Kenedy Azis Desak Pemerintah Serius Tindaklanjuti Keluhan Jemaah Haji

Sebagai catatan, Pemerintah AS melalui US International Development Finance Corporation (US. DFC) telah menyetujui dana sebesar US$ 300 juta untuk membiayai proyek infrastruktur berkelanjutan dan memobilisasi US$ 900 juta dalam modal ekuitas untuk diinvestasikan ke negara-negara anggota IPEF di bawah perjanjian Pilar III.

Raimondo juga menyampaikan kembali komitmen AS dalam mewujudkan IPEF, peran dan keterlibatan sektor swasta dalam IPEF, serta mengapresiasi kontribusi dan komitmen negara partisipan IPEF terhadap perundingan IPEF selama ini.

Secara umum, negara partisipan IPEF menyampaikan dukungan atas proyeksi Technical Assistance, Investor Forum, Skill Upscaling, Networking dan Capacity Building ke depannya sebagai bentuk manfaat nyata yang dapat diraih secara cepat. (sumber)

 

fokus berita : #Airlangga Hartarto