30 Juni 2023

Duet Airlangga Hartarto dan Zulkifli Hasan Jadi Strategi Partai Golkar Dulang Suara di Pemilu 2024

Berita Golkar - Partai Golkar dan PAN membuka opsi poros keempat dengan menghadirkan duet ketua umum masing-masing, yakni Airlangga Hartarto dan Zulkifli Hasan.

Menanggapi rencana duet Airlangga-Zulhas, Direktur Eksekutif ALGORITMA Aditya Perdana menilai opsi tersebut bagian dari Golkar dan PAN untuk mendulang suara bagi partai pada Pemilu 2024. Baik Golkar dan PAN berharap ada efek ekor jas dari pengusungan ketua umum menjadi capres dan cawapres.

"Ini strategi untuk mendulang suara bagi partainya karena Pileg dan Pilpres bareng, memang ada dampak suara partai dan capres yang diusungnya," kata Aditya dihubungi, Kamis (29/6/2023).

Menurut Aditya, Golkar dan PAN tidak terlalu memikirkan potensi kemenangan duet Airlangga-Zulhas. Pasalnya hal terpenting yang mereka tuju adalah mendulang suara untuk partai.

Baca Juga: Gandung Pardiman Bakal Pimpin Golkar DIY Gelar Doa Bersama Kenang Jasa Presiden Soeharto

"Nah apakah menang atau kalah mereka tidak terlalu memikirkan. Mungkin strategi di tahap kedua baru secara lebih pasti dan serius bisa beralih dukungan," kata Aditya.

Partai Golkar mengaku masih terus membicarakan peluang duet antara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F. Paulus mengatakan potensi duet itu kini terus dibicarakan. Tetapi ia belum mengatakan kepastian terkait potensi duet tersebut.

"Lah itu lah yang sedang terus dibicarakan antara ketiga ketua umum ini. Kan pulang dari Amerika kan ramai kan. Nah itu kita tunggu aja," kata Lodewijk di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Kamis (29/6/2023).

Baca Juga: Hamka B Kady Kurban 17 Ekor Sapi Atas Nama Partai Golkar di Sulsel

Sebelumnya, Lodewijk menegaskan terkait posisi Golkar. Ia mengatakan, partai beringin tetap berada di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PPP dan PAN. Ia berujar, ketiga ketua umum masih sering bertemu dan silaturahmi politik di KIB tetap berlanjut.

"Sementara kita masih dengan KIB. KIB kan ada Partai Golkar, ada Partai Persatuan Pembangunan, dan ada Partai Amanat Nasional. Kita masih bertiga kok," kata Lodewijk. (sumber)

 

fokus berita : #Partai Golkar