02 Juni 2023

Rakernas Partai Golkar 2023 Merebut Kembali Spirit Pemilu 2004

Berita Golkar - Partai Golkar memiliki modal politik nyaris "sempurna" untuk memenangkan pemilu 2024 kecuali satu hal dalam sepuluh tahun terakhir, yakni kehilangan "positioning" dalam meletakkan diri dalam dinamika politik nasional.

Partai Golkar dalam 10 tahun terakhir di bawah bayang bayang orkestrasi politik lain sehingga publik membaca partai Golkar tidak memiliki "deferensiasi politik", tidak memiliki keunggulan politik yang berbeda dari partai partai lain untuk menjadi tumpuan harapan publik dalam pilihan politik pada Pemilu 2024.

Agenda inilah seharusnya dibedah dan dirumuskan partai Golkar dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) partai Golkar tanggal  3-5 Juni 2023 dalam spirit memenangkan pemilu 2024 sebagaimana 20 tahun lalu partai Golkar di bawah kepemimpinan Akbar Tandjung memenangkan partai Golkar pada pemilu 2004.

Dalam sejarah pemilu di era orde reformasi partai Golkar pernah memenangkan pemilu  2004 dengan raihan elektoral sebesar 21%. Pemilu pemilu berikutnya partai Golkar mengalami trend penurunan, yakni pada pemilu 2009 sebesar 14%, pemilu 2014 sebesar 14% dan pemilu terakhir 2019 sebesar 12%,- konsisten trend penurunannya.

Baca Juga: Supriansa Ungkap Kelebihan Sistem Pemilu Proporsional Terbuka, Apa Saja?

Bahkan dalam update survey periode bulan Mei 2023 berdasarkan temuan tiga lembaga survey, yakni lembaga survey "Indikator Politik", lembaga survey "polstart" dan survey "litbang kompas" partai Golkar secara nasional dibawah angka 10% secara elektoral,  di bawah PDIP, partai Gerindra dan partai Demokrat.

Ini "alarm" elektoral bagi partai Golkar menghadapi pemilu 2024 bahwa partai Golkar dibaca dari trend update survey kekinian terus terang tidak dalam keadaan baik baik saja secara elektoral. Perlu menghadirkan "deferensiasi" politik dalam tampilan gestuir politiknya.

Buku "The Golkar way", karya Akbar Tandjung, (mantan) ketua umum partai Golkar,  sebuah buku reflektif empiris dan elaboratif atas keberhasilannya memimpin partai Golkar di tengah "intimidasi" gelombang gerakaan reformasi adalah "way", sebuah spirit untuk memperkaya sudut pandang bagaimana  jalan memenangkan partai Golkar dalam pemilu 2024.

Sebagaimana dikemukakan di awal tulisan ini partai Golkar memiliki modal politik nyaris "sempurna" untuk memenangkan pemiliu 2024. Infrastruktur sosial, ketrampilan politik, kepiawaian memainkan isu isu politik secara taktis, daya tumpu sumber logistik dan "kemapanan" ekosistem politik partai Golkar relatif masih "di atas rata rata" partai partai politik lain.

Baca Juga: Istri Rudi Mas’ud, Syarifah Suraidah Abidin Maju Caleg DPR RI, Ini Visi Misinya!

Kekuatan partai Golkar adalah posisinya sebagai partai "paling tengah". Sulit dikaitkan dengan anasir "kiri", mustahil diituding "anti Pancasila" dan sulit pula dibingkai sebagai partai "anti agama". Kekuatan partai Golkar pada  kemampuan teknokrasi "realisme pragmatism", tidak resisten terhadap beragam kelompok pemilih kelas sosial petani penggarap hingga mantan birokrat. Dari para pensiunan TNI/Polri hingga fenomena komunitas milenial "hijab syar'i".

Itulah antara lain yang  menjelaskan temuan survey "lutbang kompas" (Mei 2023) kenapa partai Golkar tetap di rating paling tinggi dari sisi "awaranes" atau kesadaran pengenalan publik terhadap partai Golkar  Keunggulan "teknokrasi politik" partai Golkar selalu mampu bertahan di tengah "turbulensi" dan goncangan politik sekeras apapun di tengah banyaknya partai politik "alumni" partai Golkar.

Problemnya tentu tidak memadai bagi partai Golkar untuk membangun spirit memenangkan pemilu 2024 sekedar bersandar pada keunggulan keunggulannya di atas dengan desain "tata kelola" secara rapi.dan birokratis melainkan harus dinamis, responsif dan sedikit manuver "genit".

Rejim politik elektoral saat ini  berdasarkan riset sejumlah lembaga survey memang meniscayakan partai Golkae hadir dengan hentakan tidak rutin di ruang ruang publik.

Baca Juga: Gubernur Rohidin Mersyah Rayu Pengusaha Korea Investasi di Bengkulu

Di sini lah ujian kepemimpinan sesungguhnya  partai Golkar dalam menghadapi pileg dan pilpres 2024. Di ttitik inilah marwah, martabat dan "dignity" partai Golkar dipertaruhkan dalam menghadapi pemilu dan pilpres serentak 2024.

Rakernas partai Golkar 2023 jelang pemilu 2024 ini penting diletakkan dalam konstruksi tujuan tujuan politik di atas. Karena takdir partai Golkar hadir dalam peta politik di Indonesia bukan sekedar mengikuti "arus" melainkan memimpin "arus" dinamika politik untuk mengukuhkan bandul politik negara tetap kokoh "di tengah" tidak mudah ditarik ke "kiri" atau ke "kanan" dengan narasi "cebong" versus "kadrun" yang menjijikkan. (sumber)

 

fokus berita : #Partai Golkar