Nasib Caleg Ditentukan Partai Jadi Alasan Rahman Pina Tolak Sistem Pemilu Proporsional Tertutup
31 Mei 2023
Berita Golkar - Isu sistem pemilu proporsional tertutup merebak. Hal ini bermula dari bocorann Ahli Hukum Tata Negara Denny Indrayana. Ia mengaku mendapat informasi terkait gugatan UU No 7 tahun 2017 tentang Pemilu Sistem Proporsional Terbuka di Mahkamah konstitusi (MK).
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi E DPRD Sulsel Rahman Pina angkat suara. Rahman Pina menyebut sistem pemilu tertutup akan menjadi bukti kemunduran demokrasi. "Harapan kita tentu terbuka. Kalau misalkan tertutup kembali maka itu kemunduran demokrasi kita," kata Rahman Pina, Rabu (31/5/2023).
Sebagai wakil rakyat, Rahman Pina menilai warga harus mengenal sosok dewan. Sehingga aspirasi masyarakat bisa tersalurkan melalui sosok yang tepat. "Sekarang masyarakat mesti disodorkan pilihan. Anggota DPR terpilih harus dikenal dengan masyarakat," kata Rahman Pina.
Baca Juga: Cegah Krisis Pangan, Firman Soebagyo Minta Pemerintah Bantu Pembudidaya Talas Beneng
"Kita bayangkan jika hanya coblos partai maka masyarakat tidak bersentuhan dengaan caleg pilihan partai," sambungnya.
Ia meyakini masyarakat ingin kenal dengan penyambung lidahnya di parlemen. "Saya yakin masyarakat tentu ingin mengenal calon legislatif. Contoh saya, dengan sistem terbuka saya pasti interaksi warga dapil saya," jelas Rahman Pina.
Isu sistem pemilu tertutup memang mendapat sorotan tajam. Sistem ini dinilai hanya menguntungkan partai. Sebab, partai memiliki kuasa penuh dalam menentukan sosok yang duduk di meja wakil rakyat. "Kalau tertutup ya nasib dan masa depan saya ditentukan partai," tegas Rahman Pina. (sumber)
fokus berita : #Rahman Pina