29 Mei 2023

Tegas! Din Syamsuddin: Saya Tak Rela Kalau Airlangga Hartarto Jadi Cawapres

Berita Golkar - Mantan ketua umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengaku tidak rela jika Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto hanya maju sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2024.

Hal itu diungkapkan Din Syamsuddin saat berbicara di Forum Dialog Nusantara 'Peran TIK Memperkuat Toleransi dan Persatuan Dalam Pularisme NKRI', di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat.

Menurut Din Syamsuddin, Airlangga punya peluang untuk menang jika ada empat pasangan calon pada Pilpres mendatang. Ia pun menyatakan mendukung Airlangga Hartarto maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024.

"Saya WA beliau, sebagai alumni Slipi (DPP Golkar), tak rela hati kalau Ketua Umum Golkar jadi cawapres. Kalau ada pasangan ke empat, peluang menang," ujar Din Syamsuddin, Senin (29/5/2023).

Baca Juga: Sesuai Hasil Munas, Gandung Pardiman Dukung Terbentuknya Poros Keempat

Sebelum Din Syamsuddin menyampaikan pernyataannya, muncul wacana terkait poros keempat di Pilpres 2024. Poros keempat ini memunculkan nama capres Ketum Golkar Airlangga Hartarto yang berpasangan dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan sebagai cawapres.

Untuk diketahui, Din Syamsuddin pernah menjabat sebagai ketua Balitbang Golkar pada 1993. Soal itu, Din mengaku hingga saat ini ia juga masih sebagai kader partai berlambang pohon beringin. "Saya tersinggung saat Mbak Nurul (Nurul Arifin) bilang mantan. Saya masih (Golkar). Kalau hati saya dibuka, kuning. Penyakit kuning," kata Din berkelakar.

Rektor Universitas Paramadina, Prof Didik Junaidi Rachbini sebelumnya juga menilai terbuka peluang munculnya poros keempat Airlangga-Zulhas. Menurutnya, KIB hanya tersisa Golkar dan PAN, karena Partai Persatuan Pembangunan sudah merapatkan dukungan untuk bakal capres dari PDIP, Ganjar Pranowo.

"Momentum transisi ini sangat berpeluang besar bagi Golkar dan PAN untuk membuat membuat poros ke-empat demi memperkuat ketahanan partai. Jika mengekor saja, maka partai pengekor tidak akan mendapat tambahan suara, kecuali dapat jatah menteri kemudian hari," ujar Didik.

Wacana poros keempat ini muncul setelah Airlangga diketahui menggelar pertemuan dengan Zulkifli Hasan di Amerika Serikat. Keduanya bertemu di sela pertemuan para menteri APEC. (sumber)

fokus berita : #Din Syamsuddin