20 Mei 2023

Di KTT G7 Hiroshima, Airlangga Hartarto Dampingi Presiden Jokowi Pertemuan Bilateral Dengan 4 Negara

Berita Golkar - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto ikut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan KTT G7 di Hiroshima Jepang. Termasuk, dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Kanada, Presiden Brazil, Perdana Menteri Cook Island, dan Direktur Pelaksana IMF di Rihga Royal Hotel, Hiroshima, Sabtu (20/5).

Berikut bocoran hasil pertemuan tersebut, sebagaimana disampaikan Airlangga dalam keterangan resminya, Sabtu (20/5):

1. Pertemuan Dengan Perdana Menteri (PM) Prancis Justin Trudeau

Presiden Jokowi dan PM Trudeau kembali melakukan pertemuan, sekembalinya dari kegiatan di Grand Prince Hotel, Hiroshima.

Jokowi dan Trudeau sepakat, kerja sama Indonesia dan Kanada perlu didorong lebih maju. Mengingat besarnya potensi kerja sama dari sisi investasi dan perdagangan yang dapat direalisasikan.

Airlangga memaparkan, Indonesia dan Kanada juga terus upaya menyelesaikan Indonesia – Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA), yang telah menyelesaikan putaran ke-empat pada Februari 2023.

Baca Juga: Lamhot Sinaga Bangga Atas Prestasi Putra Humbahas di SEA Games 2023

"Presiden Jokowi juga mendorong realisasi investasi Pension Funds Kanada, yang fokus di pembangunan Ibu Kota Nusantara. Serta mengapresiasi dukungan Kanada dan negara G7 lainnya terkait transisi energi di Indonesia," kata Airlangga.

Selain itu, PM Kanada juga menyampaikan keinginan Kanada, untuk bergabung ke dalam Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF).

2. Pertemuan Dengan Presiden Brazil

Bersama Brazil dan India, Indonesia tercatat sebagai anggota Troika pada Kepemimpinan G20. Pada pertemuan dengan Presiden Brazil, Lula da Silva, Presiden Jokowi menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan Brazil, dalam Presidensi G20 Indonesia.

Indonesia dan Brazil telah menjalin kerja sama di bidang pertanian dan perdagangan. Kerja sama ini semakin strategis, di tengah krisis pangan global yang terjadi tahun 2022.

Airlangga menjelaskan, pertemuan dua kepala negara juga menyepakati impor daging sapi dan sapi potong dari Brazil, yang akan dibahas lebih teknis.

"Selain itu, juga didorong kemitraan di bidang kehutanan karena Indonesia dan Brasil adalah dua negara yang memiliki hutan tropis cukup besar. Termasuk, mendorong komitmen negara maju bagi penyediaan dana perubahan iklim. Sekaligus rencana kerja sama mengenai hutan tropis antara Indonesia, Brazil dan Kongo," jelas Airlangga.

Baca Juga: Sindy Syakir Targetkan Partai Golkar Rebut 11 Kursi DPRD Cilacap di Pemilu 2024

Pada kesempatan itu, Presiden Lula mengharapkan Presiden Jokowi dapat melakukan kunjungan ke Brazil.

3. Pertemuan Dengan Perdana Menteri Cook Island

Ini merupakan pertemuan perdana bagi Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Mark Brown, sejak kedua negara memiliki hubungan bilateral pada tahun 2019.

Airlangga menuturkan, kemitraan Indonesia dan Cook Island selaku Keketuaan Pacific Island Forum (PIF), melanjutkan kemitraan strategis Indonesia terhadap negara-negara di kawasan Pasifik, yang sebelumnya dilakukan dengan mengundang perwakilan PIF pada Presidensi G20 Indonesia.

"Pada tingkatan lanjut, Indonesia tengah mengembangkan peta jalan kerja sama pembangunan di Pasifik, sebagai tindak lanjut Indonesia - Pacific Forum for Development (IPFD)," ujarnya.

4. Pertemuan Bilateral Dengan Bos IMF

Airlangga mengungkap, pertemuan bilateral dengan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, banyak mengangkat capaian positif dari kinerja perekonomian Indonesia, dan mengapresiasi pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi di Indonesia.

Baca Juga: Nurul Arifin Ingatkan Pentingnya Peran Orang Tua dan Negara Menjaga Keamanan Anak di Dunia Maya

Pada IMF World Economic Outlook edisi April 2023, IMF merevisi ke atas pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2023 dari 4,8 persen menjadi 5,0 persen (naik 0,2 pp). Outlook perekonomian Indonesia tahun 2024 disebut cukup baik di kisaran 5,1 persen.

Hal ini tidak terlepas dari kebijakan perekonomian Indonesia yang dinilai IMF sebagai langkah yang sensible, berwawasan ke depan, dan terkoordinasi dengan baik. "Kondisi ini perlu dijaga dan ditingkatkan, untuk mencapai sasaran menjadi High Income Country sebelum 2045," kata Airlangga.

Ketua Umum Partai Golkar itu menambahkan, Indonesia terus mendorong berbagai kebijakan strategis untuk memanfaatkan peluang bonus demografi. Seperti efisiensi investasi terkait penggunaan kapital secara efektif dan efisien, peningkatan produktifitas melalui perbaikan kualitas pendidikan, kesehatan, dan tenaga kerja, hingga pemanfaatan strategi ketahanan pangan, energi, dan ekonomi hijau. (sumber)

 

fokus berita : #Airlangga Hartarto