Golkar Turunkan Tiga Jangkar, Bisa Berlabuh ke Prabowo, Anies Atau Bangun Koalisi Bersama PKB
08 Mei 2023
Berita Golkar - Partai Golkar telah melempar tiga jangkar sekaligus. Partai beringin sudah punya ancang-ancang untik berlabuh ke barisan pendukung Prabowo Subianto, Anies Baswedan, bahkan membentuk poros baru berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Kepala Bappilu Golkar, Nusron Wahid, tidak mau berbicara banyak ketika disinggung Golkar condong dengan Prabowo, Anies atau menggandeng PKB pada 2024 mendatang. Secara posisi, Golkar yang pada Musyawarah Nasional 2019 mengamanatkan Airlangga Hartarto menjadi capres masih tergabung di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
"Nanti saya update," kata Nusron di Jakarta, Senin (8/5/2023). Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, digadang-gadang bakal menjadi cawapres untuk Prabowo Subianto. Serangkaian pertemuan telah digelar namun Partai Gerindra dan Prabowo hingga kini belum bersikap menentukan cawapres.
Baca Juga: Mei, Bulan Bersejarah Saat Soeharto Kehilangan Mandat Dari Langit
PKB selaku mitra Gerindra dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) juga ikut bermanuver. Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, selain menemui Prabowo dan Airlangga juga sowan dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono.
Belakangan Muhaimin menemui Jusuf Kalla, eks Ketum Golkar yang jadi mentor Anies Baswedan. Belakangan juga Anies dan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) membuka peluang Airlangga menjadi cawapres. Asalkan Golkar gabung dengan KPP.
Golkar-PKB juga telah membentuk tim pemenangan untuk membangun koalisi besar. Kedua partai memposisikan diri menjadi koalisi inti sekaligus menandakan keduanya siap berkoalisi dengan mengusung ketum masing-masing menjadi capres-cawapres.
Baca Juga: Terpilih Aklamasi, Bondan Sejiwan Bomo Aji Resmi Pimpin AMPI Jateng
Pihak Golkar belum memberikan sikap resmi atas undangan terbuka Anies dan KPP. Sementara, pengamat politik Lili Romli menilai, segala kemungkinan bisa terjadi seiring dinamika penentuan cawapres.
"Jadi sekali lagi, segala kemungkinan bisa terjadi. Ini terlihat dari kunjungan sesama para ketum partai dan ketum partai ke tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh," jelasnya. (sumber)
fokus berita : # Partai Golkar