02 September 2022

Solar Langka di Probolinggo, Hasan Irsyad Desak Pertamina Gerojok BBM Untuk Nelayan

Berita Golkar - Anggota DPRD Jawa Timur Hasan Irsyad mengatakan pihaknya prihatin atas kelangkaan BBM jenis solar yang diperuntukan bagi nelayan di Jawa Timur khususnya di daerah Probolinggo dan sekitarnya.

“Saya berterima kasih kalau sekarang BBM tak jadi naik, namun kami dapat laporan kalau BBM untuk nelayan mengalami kelangkaan. Tentunya kami prihatin sekali,” ungkap politisi Golkar ini, Jumat (2/9/2022).

Pria asal Probolinggo mengatakan pihaknya mendapat keluhan dari nelayan di Probolinggo diantaranya berasal Paiton, Pajarakan, Gending,

Tongas dan leko di Pasuruan merasa kesulitan mendapatkan BBM jenis solar. “Harga belum naik sudah langka keberadaannya. Apalagi kalau sudah naik,” jelasnya.

Baca Juga: Meutya Hafid Apresiasi Kemenlu Selamatkan 241 WNI Korban Lowongan Kerja Palsu di Kamboja

Atas temuan adanya kelangkaan tersebut, lanjut Hasan Irsad, pihaknya berharap pihak Pertamina untuk segera menormalkan kembali pasokan BBM jenis solar agar aktivitas nelayan di pesisir Probolinggo dan sekitarnya beraktivitas kembali.

“Adanya kelangkaan tersebut memaksa nelayan untuk tidak melaut,” jelasnya.

Para nelayan di Probolinggo dan sekitarnya, kata Hasan Irsyad biasanya mendapatkan solar di SPBN. Kini terpaksa mencari ke luar area pelabuhan, meskipun sebenarnya hal ini tidak diperbolehkan dilakukan meski saat ini dikarena persediaan solar di SPBN kosong.Bahkan ada beberapa dari nelayan ini memilih tidak melaut dan menunggu persediaan solar di SPBN ini terisi Kembali.

Sekedar diketahui, nelayan di Kota Probolinggo resah dengan ketidakpastian rencana pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite dan solar.Dampaknya, keberadaannya menjadi langka.

Baca Juga: Sukses Redam Harga Pangan, Airlangga Hartarto Kumpulkan Kepala Daerah Paparkan Rekomendasi TPIP

Salah seoerang nelayan di Pelabuhan Tanjung Tembaga Mayangan Kota Probolinggo sebut saja Sujono berharap, pemerintah jika menaikkan harga BBM lebih baik meninjau Kembali rencana kenaikan BBM tersebut.

Menurutnya, kebijakan tersebut lantaran selain harganya yang bakal membebani nelayan, ketersedian BBM subsidi dikhawatirkan semakin sulit diperoleh. (sumber)

 

fokus berita :